Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berkomitmen untuk terus menghidupkan pasar-pasar tradisional di wilayahnya, salah satunya Pasar Jambu Dua yang diluncurkan operasionalnya pada Rabu (16/10/2024).
Oleh karena itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari meminta para pedagang baik eksisting maupun pedagang Pasar Bogor yang akan direlokasi, agar tidak ragu menempati kios dan los yang direvitalisasi sejak 2023 itu.
“Artinya, komitmen dari pemerintah kota untuk menjaga bahwa pasar ini akan beroperasi dan juga hidup, itu sudah kita tunjukkan hari ini,” kata Hery di Kota Bogor, Kamis.
Di samping itu, Hery mengatakan, Pemkot Bogor berkomitmen agar pusat perdagangan atau pasar tradisional lain agar terus dilindungi. Sebab, jika tidak, pasar tradisional dikhawatirkan akan tergerus karena berbagai hal.
Baca juga: Sidak Pasar Jambu Dua, Komisi III cek kualitas bangunan
Baca juga: Komisi III DPRD Kota Bogor lakukan pengecekan kualitas bangunan Pasar Jambu Dua
“Kita prinsipnya kan masyarakat kita ini masih membutuhkan pasar tradisional, tapi concern-nya kita pasar tradisional harus sudah berkonsep baru, bersih, rapi, lebih luas, kemudian juga amenitinya diperhatikan juga,” jelasnya.
Saat ini, kata dia, dari 1.141 kios dan los yang ada, 300 di antaranya ditempati oleh pedagang eksisting Pasar Jambu Dua. Sedangkan, wacana relokasi pedagang Pasar Bogor sedang dikaji agar bisa dilakukan satu per satu.
“Tapi pastinya bahwa Pasar Bogor ini pasti akan kita revitalisasi juga. Oleh karenanya, para pedagang yang sudah direncanakan sejak zaman Pak Wali Bima Arya dulu, sebaiknya sudah mulai menyesuaikan diri,” ucapnya.
Baca juga: Pedagang Pasar Bogor pindah secara bertahap ke Pasar Jambu Dua
Selain Pasar Jambu Dua, Hery mengatakan, belasan pasar tradisional lain di Kota Bogor akan segera menyusul untuk direvitalisasi oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), termasuk wacana penataan pasar tumpah.
“Kita juga kumpul dengan stakeholders untuk cari solusi agar tidak mengganggu, mengokupasi wilayah publik yang tidak seharusnya ada pedagang-pedagang itu kita carikan solusinya,“ jelas Hery.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024