Bogor (Antara Megapolitan) - Memperingati Hari Pramuka ke-56, Kwarcab Kota Bogor, Jawa Barat menggalang aksi donor darah yang diikuti para anggota, pengurus, andalan, pengurus kwarda, kepala sekolah, pelajar dan pembina kwartir cabang, di Bogor, Kamis.
Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor, Nurnawaly Amin, mengatakan, bakti sosial donor darah sebagai salah satu bentuk pengamalan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.
"Kita ingin meningkatkan kepedulian anggota pramuka khususnya dan masyarakat umumnya, melalui kegiatan bakti sosial donor darah ini," kata Nurnawaly.
Ia mengatakan, bakti sosial donor darah termasuk dalam program kerja Kwarcab Kota Bogor di bawah naungan Bidang Pengabdian Masyarakat.
"Bank darah di Kota Bogor membutuhkan banyak pendonor, untuk kebutuhan darah di masyarakat, setetes darah yang kita donorkan dapat menyelamatkan jiwa orang lain," katanya.
Menurutnya, kegiatan bakti sosial donor darah ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan selama 10 tahun terakhir. Lokasi bakti sosial donor darah berlangsung berpindah-pindah, selain di Sekretariat Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor, juga di sejumlah sekolah, seperti di SMAN 4 Kota Bogor dan SMAN 6 Kota Bogor, bahkan di Gugus Depan (Gudep).
Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bogor sebagai bank darah sempat mengalami kekosongan pasokan darah, kondisi ini terjadi saat bulan Ramadhan lalu. Untuk mendapatkan darah, masyarakat harus membawa darah pengganti.
"Ini siklus tahunan, terjadi setiap Ramadhan dan Tahun Baru, stok darah berkurang karena jumlah pendonor menurun," kata dr Wisnu Hendratmoyo, dokter umum di UTD PMI Cabang Kota Bogor.
Menurut Wisnu, permintaan darah setiap harinya normal tidak terjadi peningkatan. Hanya saja pendonor berkurang, karena puasa banyak yang menunda untuk melakukan donor darah.
Ia menyebutkan, setiap bulan UTD PMI menyediakan 3.000 kantong darah dari semua golong. Saat Ramadhan, stok berkurang hingga 1.500 kantong. Sehingga tidak bisa mensuplai semua kebutuhan darah.
UTD PMI Kota Bogor memiliki penerima donor rutin yakni pasien Thalasemia sekitar 300 orang yang wajib membutuhkan darah setiap bulannya.
"Kita punya 100 pendonor tetap, hari biasa rutin mendonorkan darah. Tapi saat Ramadhan ini pendonor hanya 15 sampai 20 orang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor, Nurnawaly Amin, mengatakan, bakti sosial donor darah sebagai salah satu bentuk pengamalan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.
"Kita ingin meningkatkan kepedulian anggota pramuka khususnya dan masyarakat umumnya, melalui kegiatan bakti sosial donor darah ini," kata Nurnawaly.
Ia mengatakan, bakti sosial donor darah termasuk dalam program kerja Kwarcab Kota Bogor di bawah naungan Bidang Pengabdian Masyarakat.
"Bank darah di Kota Bogor membutuhkan banyak pendonor, untuk kebutuhan darah di masyarakat, setetes darah yang kita donorkan dapat menyelamatkan jiwa orang lain," katanya.
Menurutnya, kegiatan bakti sosial donor darah ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan selama 10 tahun terakhir. Lokasi bakti sosial donor darah berlangsung berpindah-pindah, selain di Sekretariat Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor, juga di sejumlah sekolah, seperti di SMAN 4 Kota Bogor dan SMAN 6 Kota Bogor, bahkan di Gugus Depan (Gudep).
Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bogor sebagai bank darah sempat mengalami kekosongan pasokan darah, kondisi ini terjadi saat bulan Ramadhan lalu. Untuk mendapatkan darah, masyarakat harus membawa darah pengganti.
"Ini siklus tahunan, terjadi setiap Ramadhan dan Tahun Baru, stok darah berkurang karena jumlah pendonor menurun," kata dr Wisnu Hendratmoyo, dokter umum di UTD PMI Cabang Kota Bogor.
Menurut Wisnu, permintaan darah setiap harinya normal tidak terjadi peningkatan. Hanya saja pendonor berkurang, karena puasa banyak yang menunda untuk melakukan donor darah.
Ia menyebutkan, setiap bulan UTD PMI menyediakan 3.000 kantong darah dari semua golong. Saat Ramadhan, stok berkurang hingga 1.500 kantong. Sehingga tidak bisa mensuplai semua kebutuhan darah.
UTD PMI Kota Bogor memiliki penerima donor rutin yakni pasien Thalasemia sekitar 300 orang yang wajib membutuhkan darah setiap bulannya.
"Kita punya 100 pendonor tetap, hari biasa rutin mendonorkan darah. Tapi saat Ramadhan ini pendonor hanya 15 sampai 20 orang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017