Kitab suci Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Salah satu keistimewaan Al-Qur'an akan kekal sepanjang masa dan mengandung banyak fakta ilmiah baru yang terungkap kebenarannya melalui ilmu pengetahuan modern.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam KH. Muhammad Yusron Shidqi, Lc, MA dsalam keterangannya, Rabu mengungkapkan keutamaan dalam mempelajari Al-Qur'an. Menurutnya, sangat banyak manfaat Al-Qur'an bagi seluruh  umat manusia dan  seluruh alam semesta.

"Tidak ada  Al-Qur'an yang kurang terasa manfaat, bisa jadi kita kurang tahu memanfaatkannya. Begitu juga kenapa ada kampus-kampus yang mempelajari Al-Qur'an. Supaya terlihat dan terasa manfaatnya," ujarnya seusai Wisuda Sarjana ke-IX dan Pengukuhan Mahasiswa Baru Angkatan XIV STKQ Al-Hikam, Selasar Masjid Al-Hikam, Kukusan, Beji Depok.

Gus Yusron biasa disapa ini mengungkapkan, bagaimana generasi milenial saat ini memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Untuk itu, perlu adanya pola pendidikan harus  terus berkembang untuk menyesuaikan pola karakter generasi saat ini.

"Tentu, metode dalam pengajarannya akan berbeda  dengan generasi sebelumnya,"tuturnya.

Dirinya meminta kepada   para  wisudawan STKQ Al-Hikam agar terus belajar dan mengamalkan ilmunya. Dirinya menekankan bahwa nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukanlah cerminan utama dari pembelajaran.

“Nilai sejati terletak pada bagaimana  berjuang di jalan Allah setelah lulus dari Al-Hikam. Salah satunya dengan mengamalkan ilmunya agar bermanfaat secara luas untuk masyarakat, agama dan negara," harapnya.

Tantangan Umat Islam Dalam Mengeksplorasi Al-Qur'an

Pakar Qiroatus Sab'ah yang juga mantan Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta Dr. KH. Ahsin Sakho. Menurutnya, sudah banyak para  Ulama yang mengkaji tentang Al-Qur'an.  Tapi, perlu digali lebih dalam lagi di dalam berbagai persoalan.

Diantaranya, tentang ilmu pengetahuan dan teknologi masih ada 1000 ayat yang belum dikaji,  etika, tata Krama, syariah, tarbiyah dan lainnya.

"Tantangan bagi umat Islam untuk mengeksplorasi Al-Qur'an dalam segala aspek kehidupan. Sehingga, bisa memahami, mengerti memiliki manfaat lebih luas bagi manusia. Bahkan, banyak para ilmuwan non muslim mengetahui kehebatan ayat suci Al-Qur'an," terangnya.

Ia mencontohkan bagaimana Maurice Bucaille seorang ilmuwan sains yang menemukan hidayah setelah melakukan penelitian. Yaitu menemukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan Al-Qur'an.

Penemuan ilmiah yang selaras dengan Al-Qur'an telah membuka matanya terhadap keagungan dan kebijaksanaan Sang Pencipta. Contoh lainnya, tentang madu yang dihasilkan dari lebah betina dan tentang kromosom. Ia menambahkan, masa iddah perempuan yang mengharuskan 4 bulan 10 hari atau 130 hari.


"Mestinya para peneliti muslim yang  menemukan ilmu pengetahuan atau lainnya. Menunjukkan kebenaran tentang Al-Qur'an dan hukum Islam. Tentu, yang paling penting adalah bagaimana menunjukkan kebaikan Islam. Sebab, mereka tertarik masuk Islam karena akhlak. Tidak heran, agama Islam berkembang pesat di Eropa, Inggris, Amerika dan lainnya," jelasnya.

Dirinya menambahkan, tidak bisa dipungkiri saat ini banyak masyarakat mengalami kekosongan spiritual. Sehingga, untuk mencari kepuasan spiritual dengan berbagai cara namun belum menemukannya. Melalui Islam, lanjutnya, mereka bisa mendapatkan ketenangan dalam spiritual, kebahagian dunia dan akhirat.

"Tidak heran, adanya upaya agenda besar pengikisan sedikit demi sedikit hukum Islam. Adanya Islam Fobia karena mereka takut Islam berkembang pesat di masa ke depan,"jelasnya.

Dikatakannya, kondisi tersebut merupakan tantangan terbesar umat Islam dan Al-Qur'an harus terus dipelajari. Sehingga menjadi kitab suci yang paripurna. Dengan mengulas, meneliti ayat-ayat suci tentang sains dan lainnya semakin menunjukkan kebesaran Allah SWT.

"Perlu tangan terampil, otak cerdas dalam mengkaji apa yang dikemukakan Al-Qur'an. Dengan mengetahui kebenaran Al-Qur'an maka semakin menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Sang Maha Pencipta alam semesta," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua STKQ Al-Hikam Depok, Dr. Subur Wijaya membuka acara wisuda. Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Lc. M.A. Dengan tema “Mewujudkan generasi Qur’ani yang adaptif, unggul, dan berdaya saing untuk Indonesia Emas".

Nampak hadir Dewan Pembina Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Nyai Hj. Mutammimah Hasyim. Dewan Senat yang terdiri dari: Prof. Dr. KH. Arif Zamhari, Ph.D., Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., M.A. Ust. Adib Minanul Cholik, M.Ag. KH. Muhaimin Zain, Ketua JQHNU Depok Ust. Imam Nafi, Ketua MUI Kota Depok Dr. KH. Dimiyati Badruzzaman, Ust. Syauqu,  27 wisudawan,  45 mahasiswa baru yang akan dikukuhkan dan lainnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024