Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Sosial menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk melakukan pembinaan dan jangkauan kepada kelompok wanita pekerja seks (WPS) yang mangkal di beberapa "hotspot".

"Pendampingan dan penjangkau belum seluruhnya, karena selama ini razia tidak menyentuh seluruh populasi kunci yang menjadi sasaran kami," kata Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, pembinaan ini merupakan langkah awal dan pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan dinsos untuk mengubah paradigma razia melalui pendekatan langsung ke populasi kunci.

Dari hasil pendataan, WPS yang terdata dan sering mangkal sebanyak 39 orang. Kebanyakan dari mereka merupakan pendatang atau warga luar Kota Sukabumi. WPS yang terjaring langsung diberikan pembinaan khususnya mendorong mereka untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin.

Lanjut dia, sebagai pembinaan ini pihaknya akan mengubah caranya seperti tidak melakukan razia tetapi lebih kepada pendekatan. Sebab, pikiran WPS tentang razia sudah pasti penangkapan, sehingga banyak yang bersembunyi atau melarikan diri.

"Dengan cara pendekatan ini diharapkan para WPS tidak segan kepada kami, agar mereka lebih terbuka khususnya tentang kesehatannya, karena "kupu-kupu malam" ini merupakan salah satu komunitas rawan tertular dan menularkan HIV," tambahnya.

Sementara, Kepala Dinsos Kota Sukabumi Bude Daryana mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait razia rutin kepada WPS yang mangkal. Sebab, upaya razia ini tidak maksimal karena kerap bocor sehingga upaya lain dalam melakukan pendataan yakni dengan cara pendekatan persuasif dan pembinaan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017