Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mencatatkan realisasi penyaluran dana untuk pembebasan lahan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp2,85 triliun hingga 4 Oktober 2024.
“Kami baru melakukan pendanaan untuk IKN sejak pertengahan tahun lalu. Kalau ditotal dari pertengahan tahun lalu sampai saat ini, kita sudah merealisasikan Rp2,85 triliun untuk IKN saja,” kata Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi saat taklimat media di Jakarta, Senin.
Dana itu disalurkan untuk 15 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di wilayah IKN, di antaranya termasuk proyek IKN Dirjen Bina Marga dengan realisasi Rp2,12 triliun, Dirjen Cipta Karya Rp692,12 miliar, dan Dirjen SDA Rp36,19 miliar.
Sementara untuk realisasi tahun ini, LMAN melaporkan nilai dana pengadaan lahan IKN sebesar Rp1,43 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN Rustanto mengatakan, total kebutuhan dana untuk pengadaan lahan IKN diperkirakan mencapai Rp5,9 triliun.
Dengan realisasi hingga saat ini, maka masih ada anggaran sekitar Rp3 triliun yang belum tersalurkan.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 yang menyatakan penyediaan lahan untuk kepentingan umum adalah tanggung jawab pemerintah, LMAN menjamin tidak ada masalah terkait kesiapan dana untuk pembebasan lahan IKN.
Namun, untuk realisasinya, Rustanto menyebut terdapat beberapa tantangan yang dihadapi LMAN.
Salah satu kendala utama adalah masalah lahan eks-kawasan hutan, di mana terdapat sekitar 100 hektare lahan yang belum selesai pembebasannya.
Proses identifikasi dan inventarisasi lahan juga memakan waktu karena permasalahan kompleks dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di lapangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024