Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menyebutkan persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada 2024 ini turun 0,3 persen dibandingkan dengan 2023 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

"Persentase penduduk miskin pada 2024 sebanyak 7,2 persen atau turun 0,3 persen dibandingkan 2023 yang saat itu 7,5 persen dari total penduduk Kota Sukabumi 364.910 jiwa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Bappeda Kota Sukabumi Asep Supriadi, di Sukabumi, Minggu.

Adapun dalam hitungan jiwa, jumlah penduduk miskin di Kota Sukabumi pada 2023 sebanyak 27.368 jiwa, sementara di 2024 ada 26.274 jiwa atau berkurang sebanyak 1.094 jiwa.

Baca juga: Bappeda sebut gaya hidup pengaruhi pergerakan inflasi di Kota Sukabumi

Menurut Asep, pengukuran penduduk miskin yang dilakukan oleh BPS mengacu kepada kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam jangka waktu seminggu terakhir ketika dilakukan survei.

Selain itu, meskipun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Sukabumi berada di posisi ketiga terendah, namun hal ini tidak berkorelasi dengan angka kemiskinan karena PDRB memiliki indikator dan pengukuran yang berbeda.

Kemudian PDRB tidak ada kaitannya dengan angka kemiskinan, tetapi dipengaruhi oleh jumlah penduduk, luas wilayah serta aktivitas ekonomi yang berpengaruh seperti tambang dan industri.

Baca juga: Bappeda Kota Sukabumi fokus pada upaya pemerataan pendapatan masyarakat

Namun demikian, pihaknya pun tetap berupaya menurunkan angka kemiskinan dengan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi (LPE), seperti diketahui pada 2023 LPE Kota Sukabumi berada di 5,12 persen atau menempati peringkat 11 di Jabar.

Dihubungi secara terpisah, Kepala BPS Kota Sukabumi Urip Sugeng Santoso, menyatakan PDRB itu tidak menggambarkan kemiskinan dan tidak secara langsung menghitung seluruh kegiatan ekonomi.

Faktor yang mempengaruhi PDRB Kota Sukabumi berada posisi tiga terendah, karena luas wilayah ini kecil dan jumlah penduduknya pun sedikit. PDRB cenderung akan kecil karena kegiatan ekonomi butuh tempat dan penduduk.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024