Bogor (Antara Megapolitan) - Ketika seseroang ditanya mengenai pengetahuannya mengenai pot, mungkin sebagian besar akan mengatakan bahwa pot pada umumnya berwarna hitam, berbentuk bulat, terbuat dari plastik serta memiliki diameter sekitar 30 centimeter.
Namun bagi orang yang gemar mengoleksi pot tanaman, maka tidak asing melihat berbagai variasi pot dari mulai warna, bentuk, ukuran dan bahan yang digunakan. Kian variatifnya pot ini membuat barang ini kerap tidak hanya dipajang di luar rumah, akan tetapi juga dimanfaatkan sebagai salah satu dekorasi interior dalam suatu ruangan.
Adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhamad Iskandar dan Nurul Hidayah melalui kreativitasnya membuat sebuah inovasi pot tanaman yang mereka beri nama N-Pot yang merupakan singkatan dari Nature Pot (Pot Alami).
Inovasi Nature Pot ini berbahan dasar limbah kelapa sawit dan tanah mineral berbasis zero waste agriculture dalam pengelolaan lahan gambut di Indonesia.
Inovasi ini telah mengantarkan kedua mahasiswa tersebut meraih juara pertama dalam lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan Himpunan Mahasiwa Ilmu Tanah IPB akhir tahun silam. Kegiatan Soil Science Festival Paper Competition tersebut mengangkat tema mengenai Inovasi Pengelolaan Lahan Gambut di Indonesia.
N-pot merupakan pot yang dibuat dengan memanfaatkan limbah atau hasil sampingan dari produksi minyak sawit yang berupa tandan kosong dan cangkang sawit.
Lalu dicampur dengan tanah mineral guna memberikan kebutuhan kandungan mineral seperti P,K, Ca untuk unsur mikronya dan Cu, Zn, Fe dan Mn untuk unsur mikronya.
Pemberian tanah mineral dilakukan karena kandungan asam tanah gambut cukup tinggi yakni berkisar pH 3-5. Penggabungan bahan tersebut menggunakan perekat alami tanin yang dibantu dengan kertas koran bekas guna mengokohkan N-Pot. Pencetakan pot menggunakan cetakan yang sebelumnya telah disedikan.
“Kami memanfaatkan limbah kelapa sawit mengetahui jumlah limbahnya yang cukup banyak, dari 24 ton per hektar per tahun buah sawit yang diproduksi hanya sekitar lima ton saja yang dimanfaatkan dimana 19 ton. Sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan kosong, cangkang dan lumpur,†terang Iskandar.
Selain menjadi salah satu alternatif penggunaan polybag yang digunakan di perkebunan kelapa sawit dengan adanya N-Pot ini dapat menjadi salah satu media tanam yang memiliki kandungan hara yang cukup baik.
N-Pot juga bisa menjadi alat bercocok tanam. N-Pot ini pun dapat ikut memberikan sumbangsih terhadap kesehatan tanah dan lingkungan yang baik, guna terjaganya kelestarian hara pada lahan gambut. (GG/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Namun bagi orang yang gemar mengoleksi pot tanaman, maka tidak asing melihat berbagai variasi pot dari mulai warna, bentuk, ukuran dan bahan yang digunakan. Kian variatifnya pot ini membuat barang ini kerap tidak hanya dipajang di luar rumah, akan tetapi juga dimanfaatkan sebagai salah satu dekorasi interior dalam suatu ruangan.
Adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhamad Iskandar dan Nurul Hidayah melalui kreativitasnya membuat sebuah inovasi pot tanaman yang mereka beri nama N-Pot yang merupakan singkatan dari Nature Pot (Pot Alami).
Inovasi Nature Pot ini berbahan dasar limbah kelapa sawit dan tanah mineral berbasis zero waste agriculture dalam pengelolaan lahan gambut di Indonesia.
Inovasi ini telah mengantarkan kedua mahasiswa tersebut meraih juara pertama dalam lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan Himpunan Mahasiwa Ilmu Tanah IPB akhir tahun silam. Kegiatan Soil Science Festival Paper Competition tersebut mengangkat tema mengenai Inovasi Pengelolaan Lahan Gambut di Indonesia.
N-pot merupakan pot yang dibuat dengan memanfaatkan limbah atau hasil sampingan dari produksi minyak sawit yang berupa tandan kosong dan cangkang sawit.
Lalu dicampur dengan tanah mineral guna memberikan kebutuhan kandungan mineral seperti P,K, Ca untuk unsur mikronya dan Cu, Zn, Fe dan Mn untuk unsur mikronya.
Pemberian tanah mineral dilakukan karena kandungan asam tanah gambut cukup tinggi yakni berkisar pH 3-5. Penggabungan bahan tersebut menggunakan perekat alami tanin yang dibantu dengan kertas koran bekas guna mengokohkan N-Pot. Pencetakan pot menggunakan cetakan yang sebelumnya telah disedikan.
“Kami memanfaatkan limbah kelapa sawit mengetahui jumlah limbahnya yang cukup banyak, dari 24 ton per hektar per tahun buah sawit yang diproduksi hanya sekitar lima ton saja yang dimanfaatkan dimana 19 ton. Sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan kosong, cangkang dan lumpur,†terang Iskandar.
Selain menjadi salah satu alternatif penggunaan polybag yang digunakan di perkebunan kelapa sawit dengan adanya N-Pot ini dapat menjadi salah satu media tanam yang memiliki kandungan hara yang cukup baik.
N-Pot juga bisa menjadi alat bercocok tanam. N-Pot ini pun dapat ikut memberikan sumbangsih terhadap kesehatan tanah dan lingkungan yang baik, guna terjaganya kelestarian hara pada lahan gambut. (GG/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017