Purwakarta (Antara Megapolitan) - Cucu Proklamator RI Soekarno, Puti Guntur Soekarno Putri, memuji Karnaval Pancasila bertajuk "Ngarak Beras Perelek" yang digagas Bupati Purwakarta pada perayaan Hari Jadi Purwakarta ke-186 dan Hari Jadi Kabupaten ke-49.
Puti yang menjadi tamu kehormatan kegiatan karnaval sila kedua Pancasila, di Purwakarta, Jumat (4/8) malam hingga Sabtu ini hari, menyatakan, bentuk gotong-royong antara pemerintah dengan masyarakat sudah terbangun di Purwakarta.
"Saya kira bagus, dan ini momen baik. Pancasila berhasil dibumikan di Purwakarta, ada gotong-royong antara pemerintah dengan masyarakatnya," kata dia.
Ia menilai, upaya membangun partisipasi publik dengan tujuan pengentasan kekurangan pangan melalui gerakan "beas perelek" itu layak mendapat pujian.
Sejatinya yang digagas Dedi Mulyadi ialah bagian dari pengamalan Pancasila yang sesungguhnya dan merupakan bentuk kolaborasi aktif antara pemerintah dengan masyarakat.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengakui Puti Guntur Soekarno Putri menjadi tamu kehormatan dalam kegiatan karnaval sila kedua Pancasila bertajuk "Ngarak Beras Perelek" di Purwakarta.
Kegiatan yang dibuka pada Jumat (4/8) malam dan berakhir Sabtu dini hari itu dibuka langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di bundaran Patung Egrang, Jalan Jenderal Sudirman Purwakarta.
Ia mengatakan kalau beras perelek memiliki fungsi strategis untuk pengentasan penggunaan beras sejahtera atau rastra yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat miskin.
"Sekarang ini ada teh Puti, beliau cucu Bung Karno, penggagas ajaran keberpihakan kepada kaum lemah yang disebut Marhaenisme, mengangkat tukang menjadi tuan. Ini yang terus kita lakukan di Purwakarta," kata Dedi.
Ia menargetkan mulai 17 Agustus 2017 tidak lagi beras kualitas rendah yang dikonsumsi warganya karena sudah diganti dengan beras perelek hasil patungan warga mampu yang memiliki kualitas premium.
Dari konsep beras perelek yang setiap hari dikumpulkan sebanyak satu gelas ini, lahir konsep bank beras. Kemudian lahir ATM Beras yang hari ini sudah tersebar di kantor-kantor desa di Purwakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Puti yang menjadi tamu kehormatan kegiatan karnaval sila kedua Pancasila, di Purwakarta, Jumat (4/8) malam hingga Sabtu ini hari, menyatakan, bentuk gotong-royong antara pemerintah dengan masyarakat sudah terbangun di Purwakarta.
"Saya kira bagus, dan ini momen baik. Pancasila berhasil dibumikan di Purwakarta, ada gotong-royong antara pemerintah dengan masyarakatnya," kata dia.
Ia menilai, upaya membangun partisipasi publik dengan tujuan pengentasan kekurangan pangan melalui gerakan "beas perelek" itu layak mendapat pujian.
Sejatinya yang digagas Dedi Mulyadi ialah bagian dari pengamalan Pancasila yang sesungguhnya dan merupakan bentuk kolaborasi aktif antara pemerintah dengan masyarakat.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengakui Puti Guntur Soekarno Putri menjadi tamu kehormatan dalam kegiatan karnaval sila kedua Pancasila bertajuk "Ngarak Beras Perelek" di Purwakarta.
Kegiatan yang dibuka pada Jumat (4/8) malam dan berakhir Sabtu dini hari itu dibuka langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di bundaran Patung Egrang, Jalan Jenderal Sudirman Purwakarta.
Ia mengatakan kalau beras perelek memiliki fungsi strategis untuk pengentasan penggunaan beras sejahtera atau rastra yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat miskin.
"Sekarang ini ada teh Puti, beliau cucu Bung Karno, penggagas ajaran keberpihakan kepada kaum lemah yang disebut Marhaenisme, mengangkat tukang menjadi tuan. Ini yang terus kita lakukan di Purwakarta," kata Dedi.
Ia menargetkan mulai 17 Agustus 2017 tidak lagi beras kualitas rendah yang dikonsumsi warganya karena sudah diganti dengan beras perelek hasil patungan warga mampu yang memiliki kualitas premium.
Dari konsep beras perelek yang setiap hari dikumpulkan sebanyak satu gelas ini, lahir konsep bank beras. Kemudian lahir ATM Beras yang hari ini sudah tersebar di kantor-kantor desa di Purwakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017