Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendata jumlah perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) di daerah itu sepanjang Januari-Agustus 2024 mencapai 2,21 juta orang.
Jumlah tersebut naik sebesar 49,79 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yakni dari 1,44 juta perjalanan menjadi 2,21 juta perjalanan wisnus.
"Sepanjang periode ini, Batam tercatat sebagai kota dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi, baik sebagai daerah asal perjalanan maupun tujuan," kata Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati di Tanjungpinang, Sabtu.
Margaretha mengatakan, jumlah perjalanan wisnus sepanjang Januari-Agustus 2024 cukup fluktuatif, dengan angka tertinggi tercatat pada bulan April 2024 yaitu sebesar 333,67 ribu perjalanan.
Baca juga: Kepri promosi wisata di lintas perbatasan salah satu cara gaet wisman
Berdasarkan daerah tujuan, kata dia, Kabupaten Bintan tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Januari-Agustus 2024, yaitu sebesar 284,63 persen.
Sedangkan pertumbuhan jumlah perjalanan wisnus terendah pada Januari-Agustus 2024 adalah kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu
sebesar 4,56 persen.
Sementara berdasarkan kabupaten/kota asal, perjalanan wisnus pada periode Agustus 2024 di Kepri tercatat sebesar 233,95 ribu perjalanan, turun 11,65 persen dibandingkan Juli 2024.
Jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Agustus 2024 didominasi dari Batam yaitu sebanyak 111.317 perjalanan, dengan kontribusi sebesar 47,58 persen dari total perjalanan di Kepri.
Selain Batam, Tanjungpinang juga tercatat sebagai kota dengan jumlah perjalanan wisnus yang cukup tinggi, yakni sebanyak 51.628 perjalanan atau 22,07 persen dari total perjalanan di Kepri.
Baca juga: Kepri menjadi hub wisata olahraga golf Indonesia
Sedangkan berdasarkan kabupaten/kota tujuan, perjalanan wisnus pada Agustus 2024 tercatat sebesar 244,13 ribu perjalanan, turun 8,64 dibandingkan Juli 2024.
Jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Agustus 2024 masih didominasi dari Batam yang sebanyak 123.813 perjalanan, dengan kontribusi sebesar 50,72 persen dari total perjalanan di Kepri.
"Begitu pula dengan Tanjungpinang juga dengan jumlah perjalanan wisnus cukup tinggi, yakni sebanyak 42.796 perjalanan atau 17,53 persen dari total perjalanan di Kepri," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti menyampaikan performance kunjungan wisnus ke Kepri relatif rendah jika dibandingkan provinsi yang ada di Pulau Jawa, maupun sepuluh provinsi di Sumatera.
Hal ini pengaruhi karakteristik Kepri sebagai daerah kepulauan yang memicu angka pergerakan wisnus kecil, karena pergerakan orang melintasi laut dan pulau (over sea) yang cukup jauh dan memakan waktu tempuh lama, belum lagi biaya transportasi mahal.
"Makanya kita tidak sebaik provinsi berbasis daratan (over land) yang terhubung dengan berbagai sarana, prasarana, moda, dan sistem transportasi yang handal dan modern," ujar Guntur.
Baca juga: Kadispar Kepri tegaskan wisatawan berkunjung ke Pulau Penyengat tidak dipungut biaya
Maka itu, kata dia, tidak mengherankan jika 76 persen pergerakan wisnus terkonsentrasi di seluruh provinsi di Pulau Jawa, sebab dapat diakses dengan berbagai moda transportasi dan infrastruktur yang makin modern.
Selain itu, mahalnya harga tiket pesawat juga memberi andil besar terhadap pergerakan wisnus ke Kepri maupun antar kabupaten/kota setempat.
Menurutnya wisnus yang datang ke Kepri rata-rata berasal dari Jakarta, Pulau Jawa, Medan, dan Riau.
"Namun demikian, tren pergerakan wisnus ke Kepri pasca COVID-19 semakin baik dan meningkat karena semakin bertambahnya daya tarik dan daya saing Kepri, baik di aspek aksesibilitas, amenitas dan atraksi," kata Guntur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Jumlah tersebut naik sebesar 49,79 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yakni dari 1,44 juta perjalanan menjadi 2,21 juta perjalanan wisnus.
"Sepanjang periode ini, Batam tercatat sebagai kota dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi, baik sebagai daerah asal perjalanan maupun tujuan," kata Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati di Tanjungpinang, Sabtu.
Margaretha mengatakan, jumlah perjalanan wisnus sepanjang Januari-Agustus 2024 cukup fluktuatif, dengan angka tertinggi tercatat pada bulan April 2024 yaitu sebesar 333,67 ribu perjalanan.
Baca juga: Kepri promosi wisata di lintas perbatasan salah satu cara gaet wisman
Berdasarkan daerah tujuan, kata dia, Kabupaten Bintan tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Januari-Agustus 2024, yaitu sebesar 284,63 persen.
Sedangkan pertumbuhan jumlah perjalanan wisnus terendah pada Januari-Agustus 2024 adalah kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu
sebesar 4,56 persen.
Sementara berdasarkan kabupaten/kota asal, perjalanan wisnus pada periode Agustus 2024 di Kepri tercatat sebesar 233,95 ribu perjalanan, turun 11,65 persen dibandingkan Juli 2024.
Jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Agustus 2024 didominasi dari Batam yaitu sebanyak 111.317 perjalanan, dengan kontribusi sebesar 47,58 persen dari total perjalanan di Kepri.
Selain Batam, Tanjungpinang juga tercatat sebagai kota dengan jumlah perjalanan wisnus yang cukup tinggi, yakni sebanyak 51.628 perjalanan atau 22,07 persen dari total perjalanan di Kepri.
Baca juga: Kepri menjadi hub wisata olahraga golf Indonesia
Sedangkan berdasarkan kabupaten/kota tujuan, perjalanan wisnus pada Agustus 2024 tercatat sebesar 244,13 ribu perjalanan, turun 8,64 dibandingkan Juli 2024.
Jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Agustus 2024 masih didominasi dari Batam yang sebanyak 123.813 perjalanan, dengan kontribusi sebesar 50,72 persen dari total perjalanan di Kepri.
"Begitu pula dengan Tanjungpinang juga dengan jumlah perjalanan wisnus cukup tinggi, yakni sebanyak 42.796 perjalanan atau 17,53 persen dari total perjalanan di Kepri," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti menyampaikan performance kunjungan wisnus ke Kepri relatif rendah jika dibandingkan provinsi yang ada di Pulau Jawa, maupun sepuluh provinsi di Sumatera.
Hal ini pengaruhi karakteristik Kepri sebagai daerah kepulauan yang memicu angka pergerakan wisnus kecil, karena pergerakan orang melintasi laut dan pulau (over sea) yang cukup jauh dan memakan waktu tempuh lama, belum lagi biaya transportasi mahal.
"Makanya kita tidak sebaik provinsi berbasis daratan (over land) yang terhubung dengan berbagai sarana, prasarana, moda, dan sistem transportasi yang handal dan modern," ujar Guntur.
Baca juga: Kadispar Kepri tegaskan wisatawan berkunjung ke Pulau Penyengat tidak dipungut biaya
Maka itu, kata dia, tidak mengherankan jika 76 persen pergerakan wisnus terkonsentrasi di seluruh provinsi di Pulau Jawa, sebab dapat diakses dengan berbagai moda transportasi dan infrastruktur yang makin modern.
Selain itu, mahalnya harga tiket pesawat juga memberi andil besar terhadap pergerakan wisnus ke Kepri maupun antar kabupaten/kota setempat.
Menurutnya wisnus yang datang ke Kepri rata-rata berasal dari Jakarta, Pulau Jawa, Medan, dan Riau.
"Namun demikian, tren pergerakan wisnus ke Kepri pasca COVID-19 semakin baik dan meningkat karena semakin bertambahnya daya tarik dan daya saing Kepri, baik di aspek aksesibilitas, amenitas dan atraksi," kata Guntur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024