Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencanangkan Bogor bebas anemia melalui gerakan pemberian suplementasi tambah darah bagi remaja putri.

"Pemberian tablet tambah darah ini salah satu cara kita untuk mencegah anemia di kalangan remaja putri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah dalam kegiatan pencanangan pemberian suplementasi tambah darah kepada remaja putri di Taman Heulang, Jumat.

Pencanangan Bogor bebas anemia ini dihadiri oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Sekretaris Daerah, Ade Sarip Hidayat dan Ketua PKK Yane Ardian Bima Arya.

Menurut Rubaeah, 60 persen kematian pada ibu hamil dikarenakan anemia atau kurang darah. Kekurangan darah yang terjadi pada ibu hamil, salah satunya akibat kurang zat besi.

Kekurangan darah pada ibu hamil dapat dicegah sejak dini. Salah satunya memberikan suplementasi tambah darah kepada remaja putri yang menjadi kical bakal ibu.

"Kenapa remaja putri, karena potensi kurang darah lebih banyak terjadi para perempuan dengan adanya siklus menstruasi rutin setiap bulan," katanya.

Selain itu, pola hidup masyarakat sekarang, yang terjad di remaja putri kurang mengkonsumsi sayur dan buah mengandung zat besi, lebih banyak mengkonsumsi makanan cepat saji, sehingga kebutuhan zat besi tidak tercukupi.

"Kebiasaan diet yang kurang tepat, menginginkan tubuh ideal, tapi malah kurang gizi, ini perlu dicegah," katanya.

Ia mengataka, dengan pemberian suplementasi secara rutin setiap minggu satu tablet gratis selama 52 minggu diharapkan dapat mengatasi permasalaan kurang darah pada remaja putri.

"Program ini menyasar 20 persen remaja putri di Kota Bogor dari usia 10 sampai 19 tahun," kata Rubaeah.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut baik langkah Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup remaja putri.

Menurut Bima, sekitar 10 tahun lalu kegiatan seperti pemberitan tablet tambah darah tidak pernah dilaksanakan di Kota Bogor. Hal tersebut dilakukan karena menyikapi perkemangan zaman, dan perkembangan riset saat ini.

"Perkembangan riset menunjukkan, semakin dini antisipasi kekurangan darah, dapat dilakukan melalui pemberian obat penambahan darah sejak dini," katanya.

Bima juga mengingatkan seluruh remaja putri untuk hati-hati dengan program diet yang kurang tepat. Karena dapat menimbulkan penyakit, tapi tubuh tidak kurus.

"Yang penting itu kecantikan dari dalam. Jangan diet untuk kecantikan, cantikkan dulu dalam tubuh kita, maka akan terpancar ke luar," katanya.

Supaya kegiatan Bogor bebas anemia efektif, Bima instruksikan Dinas Pendidikan agar aktif dan progresif di sekolah-sekolah untuk berikan sosialisasi tentang pemberian tablet tambah darah.

Pencanangan Bogor bebas anemia ditandai dengan pemberian suplemen tambah darah kepada 250 remaja putri dari sejumla sekolah. Lalu senam bersama dan konfigurasi Bogor bebas anemia.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017