Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, terpaksa memperpanjang waktu proses pencetakan Kartu Bekasi Sehat (KBS) akibat keterbatasan anggaran operasional pengadaan blanko.

Proses pencetakan KBS yang sebelumnya bisa rampung dalam sepekan, kini menjadi lebih lama prosesnya. Anggarannya terbatas, jadi agak lama cetaknya, kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa.

Rahmat mengatakan anggaran yang dialokasikan untuk biaya pencetakan KBS sebesar Rp225 juta diperuntukkan bagi belanja bahan, semisal blanko kartu, film, dan tinta.

Selain itu, kemampuan mesin dan personel yang ditugaskan untuk mengurusi pencetakan KBS juga terbatas kapasitasnya.

Sepuluh personel yang bertanggung jawab pada proses pencetakan diberlakukan jadwal tugas bergantian.

"Dalam sehari hanya sanggup mencetak 1.000 sampai 1.500 kartu. Sementara berkas pengajuan yang masuk bisa 4.000-5.000 per harinya. Jadi tentunya tidak imbang," katanya.

Akibat sejumlah kendala itulah, proses pencetakan KBS yang sebelumnya bisa dinantikan dalam sepekan, kini menjadi lebih lama rampungnya.

Menurut dia, petugas terkait saat ini baru bisa menyelesaikan pekerjaanya dalam 3-4 pekan sejak berkas masuk.

"Kecuali untuk kondisi darurat jika warganya sakit dan butuh pengobatan atau perawatan segera, pencetakan bisa ditunggu supaya penanganan medis bisa segera diberikan," katanya.

Rahmat menambahkan meskipun dengan berbagai keterbatasan yang ada, ia tetap akan mengupayakan agar target pendistribusian 300 ribu KBS bagi warga Kota Bekasi bisa dirampungkan tahun ini.

Sementara 300 ribu kartu lainnya ditargetkan pendistribusiannya pada 2017.

Salah satu warga Jatiasih yang kini tengah menantikan KBS, Lestari (39), mengatakan sudah dua pekan terakhir dirinya belum memperoleh pencetakan KBS.

"Sudah hampir tiga pekan saya menyerahkan berkas permohonan melalui koordinator pengurusan KBS di komplek perumahan karena butuh obat untuk penyakit syaraf saya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017