"Terminal Leuwipanjang dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan terminal yang modern dan berorientasi pada pelayanan masyarakat," kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Menurut Menhub, keberadaan fasilitas yang lengkap, seperti ruang tunggu yang nyaman, area komersial, dan panggung pertunjukan, menjadikan terminal ini tidak hanya sebagai pusat transportasi, tetapi juga sebagai pusat aktivitas masyarakat.
Baca juga: Menhub: Pemerintah sangat serius dan konsisten sediakan angkutan kendaraan listrik
Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan konektivitas antar moda transportasi dan mengintegrasikan berbagai layanan publik di terminal," ujarnya.
Menhub mengatakan tampilan Terminal Leuwipanjang yang bersih, rapi, dan nyaman seperti 'mal', adalah arahan dari Presiden Joko Widodo yang ingin menghilangkan stigma negatif soal terminal bus.
"Presiden memberi arahan kepada kami, buatlah terminal yang aman dan nyaman, jangan jadi tempat yang menakutkan, orang takut datang, kalau datang punya masalah dan sebagainya. Terminal Leuwipanjang bagus, dingin, gembira, digitalisasi, jauh dengan apa yang digambarkan selama ini," ungkap Menhub.
Baca juga: Menhub ajak masyarakat gunakan transportasi massal kurangi kemacetan
Menhub juga mengapresiasi keberhasilan implementasi sistem digitalisasi di Terminal Leuwipanjang. Dengan adanya sistem pembelian tiket online dan integrasi dengan layanan Samsat, masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih mudah dan efisien.
"Digitalisasi telah mengubah wajah transportasi publik. Masyarakat kini dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan praktis. Kami akan terus mendorong pengembangan sistem serupa di terminal-terminal lainnya di seluruh Indonesia," kata Menhub.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024