Bogor (Antara Megapolitan) - Jumat Keliling (Jumling) merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai media komunikasi dan silaturahmi antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan 17 desa/kelurahan di lingkar kampus IPB Dramaga.
Kegiatan yang dimulai sejak tahun 2009 ini juga sebagi bentuk kepedulian Kampus IPB dalam mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta kesejahteraan masyarakat lingkar kampus.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Prastowo, mengatakan Jumling merupakan salah satu program persahabatan IPB untuk masyarakat desa sekitar kampus. Bagi IPB, program pengembangan masyarakat untuk masyarakat sekitar kampus ini merupakan prinsip persamaan IPB.
Tim Jumling IPB terdiri dari pimpinan IPB sebagai kepala rombongan, para dosen, peneliti dan para pakar yang disesuaikan dengan potensi desa/kelurahan.
Turut serta dalam kegiatan ini adalah tim LPPM IPB, Humas IPB dan Agrianita IPB. Dialog mengawali rangkaian kegiatan Jumling, selanjutnya dilakukan aksi nyata, seperti pembuatan kolam lele bioflok, pembuatan taman sehat, pembuatan saung tani, dan ragam pelatihan yang dapat diakses oleh setiap warga.
Kehadiran tim Jumling IPB selalu disambut meriah oleh masyarakat setempat. Selain bisa menyampaikan pertanyaan terkait pertanian dalam arti luas pada ahlinya, tak sedikit diantara mereka yang menyatakan keinginan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan kuliah di IPB. Di sinilah dibutuhkan motivasi dari perwakilan IPB yang hadir.
Program Jumling tahun 2017 ini difokuskan pada kegiatan membersihkan lingkungan untuk meminimalkan limbah; pengembangan UMKM menengah untuk industri rumahan di bidang makanan, terutama makanan ringan untuk anak-anak sekolah; serta program Sekolah Desa berkenaan dengan program kerjasama antara IPB dengan Universitas Brawijaya untuk membantu 17 Kepala Desa/Lurah sekitar kampus IPB dalam menciptakan Aplikasi Perangkat Lunak untuk pengelolaan dana desa.
Menurut para kepala desa/lurah, Jumling IPB sangat efektif dalam membangun hubungan antara IPB dan masyarakat sekitar kampus.
"Bagi kami, IPB adalah perguruan tinggi pertanian yang luar biasa. IPB telah sangat proporsional, tidak menempatkan dirinya sebagai menara gading. IPB dapat memotivasi dan mendorong masyarakat di sekitar kampus untuk memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan mereka," ujarnya. (SNY/NM).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Kegiatan yang dimulai sejak tahun 2009 ini juga sebagi bentuk kepedulian Kampus IPB dalam mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta kesejahteraan masyarakat lingkar kampus.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Prastowo, mengatakan Jumling merupakan salah satu program persahabatan IPB untuk masyarakat desa sekitar kampus. Bagi IPB, program pengembangan masyarakat untuk masyarakat sekitar kampus ini merupakan prinsip persamaan IPB.
Tim Jumling IPB terdiri dari pimpinan IPB sebagai kepala rombongan, para dosen, peneliti dan para pakar yang disesuaikan dengan potensi desa/kelurahan.
Turut serta dalam kegiatan ini adalah tim LPPM IPB, Humas IPB dan Agrianita IPB. Dialog mengawali rangkaian kegiatan Jumling, selanjutnya dilakukan aksi nyata, seperti pembuatan kolam lele bioflok, pembuatan taman sehat, pembuatan saung tani, dan ragam pelatihan yang dapat diakses oleh setiap warga.
Kehadiran tim Jumling IPB selalu disambut meriah oleh masyarakat setempat. Selain bisa menyampaikan pertanyaan terkait pertanian dalam arti luas pada ahlinya, tak sedikit diantara mereka yang menyatakan keinginan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan kuliah di IPB. Di sinilah dibutuhkan motivasi dari perwakilan IPB yang hadir.
Program Jumling tahun 2017 ini difokuskan pada kegiatan membersihkan lingkungan untuk meminimalkan limbah; pengembangan UMKM menengah untuk industri rumahan di bidang makanan, terutama makanan ringan untuk anak-anak sekolah; serta program Sekolah Desa berkenaan dengan program kerjasama antara IPB dengan Universitas Brawijaya untuk membantu 17 Kepala Desa/Lurah sekitar kampus IPB dalam menciptakan Aplikasi Perangkat Lunak untuk pengelolaan dana desa.
Menurut para kepala desa/lurah, Jumling IPB sangat efektif dalam membangun hubungan antara IPB dan masyarakat sekitar kampus.
"Bagi kami, IPB adalah perguruan tinggi pertanian yang luar biasa. IPB telah sangat proporsional, tidak menempatkan dirinya sebagai menara gading. IPB dapat memotivasi dan mendorong masyarakat di sekitar kampus untuk memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan mereka," ujarnya. (SNY/NM).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017