Dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), yakni Dika Prasetyo Wardana dan Titania Anwar, meraih posisi runner up dalam kompetisi karya tulis ilmiah nasional Geshiedenist Fest 2024.

Prestasi tersebut diraih berkat penelitian berjudul “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Tuntang sebagai Peluang Transisi Energi di Vorstenlanden pada Awal Abad 20”, yang mengkaji sejarah lingkungan sebagai perspektif interdisipliner dalam memahami pengelolaan sumber daya alam.

"Penelitian ini relevan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menghadapi ketidakpastian global dan krisis iklim. Penelitian tersebut mengungkap upaya pemerintah kolonial Belanda dalam mengelola sumber daya alam di Sungai Tuntang, Jawa Tengah," kata Dika Prasetyo di Kampus UI Depok, Rabu.

Baca juga: Tiga mahasiswa vokasi UI raih juara kompetisi SMARTAX

Menurut dia, pengelolaan sumber daya alam pada masa kolonial dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan energi terbarukan saat ini.

"Kami berharap hasil kajian ini memberikan kontribusi bagi upaya pembangunan berkelanjutan di Indonesia," katanya.

Dalam penelitian ini, metode sejarah yang mencakup tahap heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi digunakan dengan memanfaatkan sumber primer, seperti surat kabar sezaman, dokumentasi foto, peta dari awal abad ke-20, serta data statistik terkini dari berbagai laman resmi.


Hasil kajian menemukan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Jelok oleh Algemeene Nederlandsch Indische Electriciteits-Maatschappij (ANIEM) dilakukan pada 1938. PLTA ini berperan penting dalam menambah kapasitas pasokan listrik di wilayah Surakarta hingga Mangkunegaran, serta berdampak pada modernisasi urban di Vorstenlanden.

Baca juga: Mahasiswa UI sabet juara 1 kompetisi video kreatif nasional

“Kehadiran PLTA Tuntang tidak hanya memengaruhi ketersediaan listrik yang lebih stabil untuk kebutuhan industri, penerangan jalan, dan fasilitas publik, tetapi juga berdampak pada perubahan ekosistem alam, terutama di sekitar Danau Rawa Pening. Selain itu, penggunaan Waterkracht Tuntang sebagai energi terbarukan menjadi alternatif untuk mengurangi emisi gas kota dari pemanasan batu bara,” kata Dika.

Berkat temuan tersebut, Dika dan Titania meraih posisi runner up untuk kategori Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) bagi mahasiswa. Riset ini tidak luput dari bimbingan Dosen Departemen Sejarah FIB UI, Yudi Bachrioktora.

Menurutnya, kemenangan keduanya pada kompetisi ini menunjukkan potensi besar mahasiswa UI dalam memahami isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

"Semoga prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi di bidang ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa UI raih juara pertama pada kompetisi debat politik

Geshiedenist Fest merupakan kompetisi tahunan yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Kompetisi ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan ide dan gagasan inovatif dalam konteks sejarah serta perannya terhadap isu-isu kontemporer.

Tahun ini, Geshiedenist Fest mengusung tema “Melalui Eksplorasi Sejarah: Memperluas Pengetahuan dan Membangun Persatuan Berkelanjutan dalam Mewujudkan Peningkatan Intelektualitas Penerus Bangsa” untuk meningkatkan wawasan generasi muda terkait relasi sejarah dan isu keberlanjutan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024