Depok, (Antara Megapolitan) - Komunitas Kaoem Depok merayakan HUT Depok ke-303 dengan menyuguhkan berbagai macam acara seperti, senam, bazar, permainan tradisional, pawai budaya, dan juga panggung musik untuk menjalin silaturahim.
"Tujuan acara ini tentunya untuk lebih mendekatkan jalinan silaturahim di antara Kaoem Depok, saat ini tinggal 11 marga dari sebelumnya 12 marga," ujar Ketua Panitia Perayaan HUT Depok ke-303, Chico Jinny Tholense disela-sela acara tersebut di lapangan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Jalan Kamboja, Depok Lama, Sabtu.
Komunitas Kaoem Depok yang berjumlah 12 marga tersebut, merupakan orang Depok asli keturunan budak Kristen kepunyaan Cornelis Chastelein yang telah dimerdekakan. "Saat ini tingga 11 marga. Marga Zadokh sudah tidak ada lagi," ucapnya.
Ke-12 marga tersebut adalah Bacas, Isakh, Jacob, Jonathans, Joseph, Laurens, Loen, Leander, Samuel, Soedira, Tholense, dan Zadokh. "Jumlah kami saat ini mencapai 4 ribu jiwa, selain di Indonesia ada juga yang tinggal di Belanda," tuturnya.
Chico juga menolak kalau 12 marga tersebut sebagai Belanda Depok, tapi merupakan oarng Indonesia dari berbagai suku di Tanah Air.
Chico menceritakan bahwa HUT Kaoem Depok ini sudah menjadi tradisi bagi Kaoem Depok dalam mengungkapkan suka-cita mereka 12 marga yang dibebaskan dari perbudakan pada tahun 1714.
Dikatakannya kemerdekaan Kaoem Depok itu mereka peroleh usai pendiri Kaoem Depok Cornelius Chastelin wafat pada tanggal 28 Juni 1714. Dalam wasiatnya, Cornelius Chastelin membebaskan pekerja 12 marga dari perbudakan dan membagikan lahan garapan sesuai marga-marga.
"Sebagai bentuk suka-cita nenek moyang kami, kemudian memperingati hari wafatnya Cornelius Chastelin sebagai hari kemerdekaan. Begitu seterusnya hingga hari ini pun kami masih tetap melestarikannya. Kami saat ini adalah keturunan yang ke-9," tutur Chico yang juga istri Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Alo.
Acara HUT Depok ke-303 ini digelar selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu dan terbuka untuk umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Tujuan acara ini tentunya untuk lebih mendekatkan jalinan silaturahim di antara Kaoem Depok, saat ini tinggal 11 marga dari sebelumnya 12 marga," ujar Ketua Panitia Perayaan HUT Depok ke-303, Chico Jinny Tholense disela-sela acara tersebut di lapangan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Jalan Kamboja, Depok Lama, Sabtu.
Komunitas Kaoem Depok yang berjumlah 12 marga tersebut, merupakan orang Depok asli keturunan budak Kristen kepunyaan Cornelis Chastelein yang telah dimerdekakan. "Saat ini tingga 11 marga. Marga Zadokh sudah tidak ada lagi," ucapnya.
Ke-12 marga tersebut adalah Bacas, Isakh, Jacob, Jonathans, Joseph, Laurens, Loen, Leander, Samuel, Soedira, Tholense, dan Zadokh. "Jumlah kami saat ini mencapai 4 ribu jiwa, selain di Indonesia ada juga yang tinggal di Belanda," tuturnya.
Chico juga menolak kalau 12 marga tersebut sebagai Belanda Depok, tapi merupakan oarng Indonesia dari berbagai suku di Tanah Air.
Chico menceritakan bahwa HUT Kaoem Depok ini sudah menjadi tradisi bagi Kaoem Depok dalam mengungkapkan suka-cita mereka 12 marga yang dibebaskan dari perbudakan pada tahun 1714.
Dikatakannya kemerdekaan Kaoem Depok itu mereka peroleh usai pendiri Kaoem Depok Cornelius Chastelin wafat pada tanggal 28 Juni 1714. Dalam wasiatnya, Cornelius Chastelin membebaskan pekerja 12 marga dari perbudakan dan membagikan lahan garapan sesuai marga-marga.
"Sebagai bentuk suka-cita nenek moyang kami, kemudian memperingati hari wafatnya Cornelius Chastelin sebagai hari kemerdekaan. Begitu seterusnya hingga hari ini pun kami masih tetap melestarikannya. Kami saat ini adalah keturunan yang ke-9," tutur Chico yang juga istri Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Alo.
Acara HUT Depok ke-303 ini digelar selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu dan terbuka untuk umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017