Eka Budiarto mencatatkan sejarah baru di Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) dengan menjadi mahasiswa pertama yang menyelesaikan program doktoral hanya dalam waktu 2,5 tahun berpredikat summa cum laude.
Atas pencapaian tersebut, Eka dianugerahi predikat summa cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4,0 yang diumumkan dalam Sidang Promosi Doktor di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Selasa.
Keberhasilan Eka menempuh pendidikan tinggi menjadi bukti bahwa kesederhanaan latar belakang tidak menjadi hambatan dalam meraih cita-cita.
Baca juga: Suryadi Jaya Purnama raih predikat Cum Laude di SKSG UI
Ia lahir di keluarga sederhana dari Pekalongan. Dengan orang tua yang menempuh pendidikan dasar, Eka bertekad menyelesaikan pendidikan hingga jenjang tertinggi. Setelah meraih gelar sarjana, ia kemudian bercita-cita menjadi dosen dan kini mengabdi di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
“Kesempatan menjadi dosen mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Meski perjalanan ini tidak mudah, saya selalu percaya bahwa dengan usaha, doa, serta dukungan keluarga, dan teman, tidak ada yang mustahil. Setiap tantangan saya anggap sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh,” kata Eka.
Disertasinya yang berjudul “Model Adaptasi Psikososial Keperawatan Jiwa bagi Pelaku Rawat Keluarga (Family Caregiver) terhadap Self-Efficacy dan Resiliensi dalam Merawat Pasien Skizofrenia di Wilayah Banjir Rob,” memberikan kontribusi signifikan bagi dunia keperawatan.
Baca juga: 2.650 wisudawan UI berhasil lulus dengan predikat Cum Laude
Di bawah bimbingan Promotor Dr. Mustikasari S.Kp, MARS, serta Co-promotor Sali Rahadi Asih M.Psi, MGPCC, Ph.D, Psikolog dan Prof. Dr. Besral S.KM. MSc, Eka mengembangkan model yang bertujuan meningkatkan self-efficacy dan ketahanan mental keluarga yang merawat pasien skizofrenia di daerah rawan banjir rob.
Menurut Eka, situasi skizofrenia di wilayah banjir rob menuntut perhatian khusus karena kombinasi antara dampak banjir dan kondisi mental pasien yang rentan menyebabkan beban psikososial yang semakin berat.
“Dalam penelitian saya, keluarga yang merawat pasien skizofrenia menghadapi dua tantangan besar, yaitu kesehatan mental pasien dan bencana alam yang terjadi secara berulang,” ujarnya.
Model yang dikembangkan Eka menggabungkan Model Adaptasi Roy dan Teori Health Promotion Model Pender, yang memfokuskan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pelaku rawat keluarga. Model ini dirancang agar keluarga lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan perawatan, membangun hubungan keluarga yang lebih baik, serta mengelola dukungan sosial dan spiritual.
Baca juga: UI luluskan 2.430 wisudawan berpredikat cum laude
“Pelatihan bagi keluarga pasien terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi dua tekanan besar, yakni skizofrenia dan banjir rob. Saya berharap model ini bisa memberi manfaat nyata bagi keluarga-keluarga yang merawat pasien di wilayah terdampak bencana,” ujar Eka.
Lebih jauh Eka berharap temuannya dapat dijadikan acuan bagi pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan dan BNPB dalam merumuskan kebijakan penatalaksanaan keperawatan jiwa pada kondisi bencana.
“Model adaptasi ini dapat digunakan sebagai media edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak banjir rob dan cara penanganannya secara mandiri,” katanya.
Dekan FIK UI Agus Setiawan bangga atas pencapaian Eka Budiarto. "Ini adalah pencapaian luar biasa yang tidak hanya membanggakan FIK UI, tetapi juga menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Atas pencapaian tersebut, Eka dianugerahi predikat summa cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4,0 yang diumumkan dalam Sidang Promosi Doktor di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Selasa.
Keberhasilan Eka menempuh pendidikan tinggi menjadi bukti bahwa kesederhanaan latar belakang tidak menjadi hambatan dalam meraih cita-cita.
Baca juga: Suryadi Jaya Purnama raih predikat Cum Laude di SKSG UI
Ia lahir di keluarga sederhana dari Pekalongan. Dengan orang tua yang menempuh pendidikan dasar, Eka bertekad menyelesaikan pendidikan hingga jenjang tertinggi. Setelah meraih gelar sarjana, ia kemudian bercita-cita menjadi dosen dan kini mengabdi di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
“Kesempatan menjadi dosen mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Meski perjalanan ini tidak mudah, saya selalu percaya bahwa dengan usaha, doa, serta dukungan keluarga, dan teman, tidak ada yang mustahil. Setiap tantangan saya anggap sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh,” kata Eka.
Disertasinya yang berjudul “Model Adaptasi Psikososial Keperawatan Jiwa bagi Pelaku Rawat Keluarga (Family Caregiver) terhadap Self-Efficacy dan Resiliensi dalam Merawat Pasien Skizofrenia di Wilayah Banjir Rob,” memberikan kontribusi signifikan bagi dunia keperawatan.
Baca juga: 2.650 wisudawan UI berhasil lulus dengan predikat Cum Laude
Di bawah bimbingan Promotor Dr. Mustikasari S.Kp, MARS, serta Co-promotor Sali Rahadi Asih M.Psi, MGPCC, Ph.D, Psikolog dan Prof. Dr. Besral S.KM. MSc, Eka mengembangkan model yang bertujuan meningkatkan self-efficacy dan ketahanan mental keluarga yang merawat pasien skizofrenia di daerah rawan banjir rob.
Menurut Eka, situasi skizofrenia di wilayah banjir rob menuntut perhatian khusus karena kombinasi antara dampak banjir dan kondisi mental pasien yang rentan menyebabkan beban psikososial yang semakin berat.
“Dalam penelitian saya, keluarga yang merawat pasien skizofrenia menghadapi dua tantangan besar, yaitu kesehatan mental pasien dan bencana alam yang terjadi secara berulang,” ujarnya.
Model yang dikembangkan Eka menggabungkan Model Adaptasi Roy dan Teori Health Promotion Model Pender, yang memfokuskan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pelaku rawat keluarga. Model ini dirancang agar keluarga lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan perawatan, membangun hubungan keluarga yang lebih baik, serta mengelola dukungan sosial dan spiritual.
Baca juga: UI luluskan 2.430 wisudawan berpredikat cum laude
“Pelatihan bagi keluarga pasien terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi dua tekanan besar, yakni skizofrenia dan banjir rob. Saya berharap model ini bisa memberi manfaat nyata bagi keluarga-keluarga yang merawat pasien di wilayah terdampak bencana,” ujar Eka.
Lebih jauh Eka berharap temuannya dapat dijadikan acuan bagi pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan dan BNPB dalam merumuskan kebijakan penatalaksanaan keperawatan jiwa pada kondisi bencana.
“Model adaptasi ini dapat digunakan sebagai media edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak banjir rob dan cara penanganannya secara mandiri,” katanya.
Dekan FIK UI Agus Setiawan bangga atas pencapaian Eka Budiarto. "Ini adalah pencapaian luar biasa yang tidak hanya membanggakan FIK UI, tetapi juga menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024