Depok (Antara Megapolitan) - Kesenian Gong Si Bolong sudah ada sejak tahun 1950  menurut riwayat Gong Si Bolong ditemukan oleh Pak Jimin, yang berasal dari Cianjur. 

"Bukan bikin, bukan beli menurut riwayat zaman duahulu setiap malam terdapat suara gamelan. Terdapat alat musik tradisional selalu terdengar suaranya namun tidak ada yang memainkannya," kata Pewaris ke-7 Gong Si Bolong, Buang Jayadi, di Depok, Jumat.

Ia mengatakan, bahwa Lokasi ditemukannya Gong Si Bolong di sekitar pinggiran sungai Krukut Depok. Saat itu Pak Jimin hanya dapat membawa 3 buah alat yaitu Gong Si Bolong, bende dan gendang.

"Dibawa 3 gong si bolong bende dan gendang asli gong Cijangur sesampai dirumahnya," katanya.

Pak jimin kembali ke Krukut dengan membawa temannya dengan niatan mengambil sisa alat musik yang belum dia bawa namun sampai sana alatnya sudah tidak ada," katanya.

Pak Jimin sebagai generasi pertama yang menemukan Gong si Bolong hingga saat ini Buang Jayadi sebagai generasi ke-7.  

Buang jayadi mulai mempelajari Gong Si Bolong sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar). 

Sampai saat ini buang jayadi sudah mendirikan sanggar yang diberi nama dengan Pustaka Jaya dan kesenian tersebut menciptakan tiga tradisi yaitu gong si bolong, jaipongan, dan wayang kulit.

"Bangunan Sanggar ini dari Dirjen Pendidikan pengurusannya dari Jawa Barat bukan dari Depok," katanya.

Ia mengatakan, bahwa dirinya sudah banyak mendapat penghargaan dan sempat mendapat penghargaan dari mantan Wakil Presiden Boediono. 

Pewarta: Cita Baskara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017