Sukabumi, 31/10 (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi, Jawa Barat, memeriksa ratusan hewan kurban seperti  sapi, kambing, kerbau dan domba yang dijual di lapak-lapak di daerah ini.

"Pemeriksaan ini untuk memantau kesehatan hewan kurban yang dijual mejelang Hari Raya Idul Adha 1432 Hijriah," kata Kepala Bidang Peternakan DPKP Kota Sukabumi Cecep Mansyur di Sukabumi, Senin.

Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini meliputi mata, tanduk, hidung, mulut, anus dan kondisi fisik lainnya. Sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya hewan kurban yang terserang atau mengidap penyakit khususnya antraks.

Menurut dia,  pemeriksaan ini merupakan kegiatan rutin  menjelang Hari Raya Idul Adha. Selain memeriksa fisik dan kesehatan, pihaknya juga memeriksa umur dan surat keterangan kesehatan hewan serta surat asal hewan kurban tersebut.

"Tujuan pemeriksaan ini untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang terserang penyakit dan tidak layak konsumsi," katanya.

Selain itu, pada Hari Raya Idul Adha, pihaknya juga menyiagakan petugas di lokasi penyembelihan hewan kurban, seperti di Masjid Agung Kota Sukabumi, untuk memeriksa daging hewan yang sudah dipotong.

"Pemeriksaan ini untuk melihat apakah pada saat penyembelihan hewan itu sehat atau tidak dan memeriksa daging yang biasanya terdapat cacing hati," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan  DPKP Kota Sukabumi Riki Barata mengatakan, masyarakat yang ingin membeli hewan kurban selayaknya diperiksa dulu kesehatannya.

"Bagi masyarakat yang masih awam hanya perlu melihat kondisi fisik hewan tersebut seperti mata apakah bersih atau tidak ada kotoran, kemudian mulut dan giginya apakah giginya utuh atau tidak atau hanya melihat cara berdiri hewan tersebut, seperti sapi apakah kuat atau lemas," katanya.

Selain itu, meminta surat dari penjual hewan kurban atau menanyakan berasal dari mana pasokan hewan kurban tersebut. "Jika dipasok dari daerah yang endemis penyakit hewan diminta tidak membelinya," katanya.(aditya)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011