Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan perlu penerapan teknologi digital dalam mengelola sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan.
“Digitalisasi sumber daya alam berkelanjutan adalah penggunaan teknologi digital untuk mengelola, memantau, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam agar lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ungkap Prof. Marsudi di Jakarta, Kamis.
Penerapan digitalisasi pada sektor ini, menurut Prof. Marsudi, harus dilakukan secara menyeluruh, mengingat prediksi dari World Economic Forum yang menyatakan bahwa hingga tahun 2030, permintaan global terhadap sumber daya alam akan meningkat hingga 50 persen , sementara cadangan terus menurun.
Baca juga: Rektor UP bahas digitalisasi SDA berkelanjutan di Strategic Policy Forum UI
Baca juga: Rektor UP: Penerapan AI dalam pendidikan sangat penting
"Dalam pertambangan, digitalisasi dapat membuat pengelolaan sumber daya lebih efisien, mengurangi limbah, dan memantau dampak lingkungan secara real-time,” tambahnya.
Prof. Marsudi juga menyoroti posisi Indonesia sebagai negara middle income yang sering terjebak dalam middle income trap, sehingga sulit bertransformasi menjadi negara maju.
Namun, transformasi digital dapat menjadi salah satu modal utama Indonesia untuk keluar dari jebakan tersebut, sekaligus memberikan multiplier effect dalam mendorong Indonesia menjadi negara maju dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Rektor UP: 'Security risk assessment' penting mewaspadai serangan Ransomware
Rektor juga mengatakan Program Makan Bergizi Gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran perlu penerapan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pelaksanaannya.
"Jika kita menggunakan digitalisasi dalam program makan bergizi gratis, maka pelaksanaannya akan lebih efisien dan optimal,” jelas Prof. Marsudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
“Digitalisasi sumber daya alam berkelanjutan adalah penggunaan teknologi digital untuk mengelola, memantau, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam agar lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ungkap Prof. Marsudi di Jakarta, Kamis.
Penerapan digitalisasi pada sektor ini, menurut Prof. Marsudi, harus dilakukan secara menyeluruh, mengingat prediksi dari World Economic Forum yang menyatakan bahwa hingga tahun 2030, permintaan global terhadap sumber daya alam akan meningkat hingga 50 persen , sementara cadangan terus menurun.
Baca juga: Rektor UP bahas digitalisasi SDA berkelanjutan di Strategic Policy Forum UI
Baca juga: Rektor UP: Penerapan AI dalam pendidikan sangat penting
"Dalam pertambangan, digitalisasi dapat membuat pengelolaan sumber daya lebih efisien, mengurangi limbah, dan memantau dampak lingkungan secara real-time,” tambahnya.
Prof. Marsudi juga menyoroti posisi Indonesia sebagai negara middle income yang sering terjebak dalam middle income trap, sehingga sulit bertransformasi menjadi negara maju.
Namun, transformasi digital dapat menjadi salah satu modal utama Indonesia untuk keluar dari jebakan tersebut, sekaligus memberikan multiplier effect dalam mendorong Indonesia menjadi negara maju dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Rektor UP: 'Security risk assessment' penting mewaspadai serangan Ransomware
Rektor juga mengatakan Program Makan Bergizi Gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran perlu penerapan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pelaksanaannya.
"Jika kita menggunakan digitalisasi dalam program makan bergizi gratis, maka pelaksanaannya akan lebih efisien dan optimal,” jelas Prof. Marsudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024