Memiliki fisik yang terbatas bukan berarti menjadi penghalang untuk terus melanjutkan pendidikan. Seperti yang dialami oleh salah satu mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berhasil lulus tepat waktu dan menjadi inspirasi bagi banyak orang karena kegigihannya menggapai cita-cita.

Dia adalah M. Ariek Dimas Santoso, Mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Ariek akan diwisuda pada Rabu, 26 Juli 2017.

Ariek diketahui mengidap  suatu gejala genetik yang disebut Muscular Distrophy. Secara umum merupakan suatu gejala menurunnya kemampuan otot rangka secara progresif. Tidak heran hal ini membuatnya bimbang untuk melanjutkan kuliah atau tidak.  

Pria asal Jakarta ini mengaku bahwa keputusannya untuk melanjutkan studi karena adanya dukungan dari berbagai pihak baik itu keluarga, teman, guru dan orang sekitar.

IPB sebagai pilihan pertama yang dipilihnya melalui jalur SNMPTN (undangan).

"Alhamdulillah saya bisa menempuh kuliah di IPB melalui jalur SNMPTN. Waktu dulu semasa SMA memang sempat bimbang apakah bisa melanjutkan studi ke jenjang kuliah mengingat kondisi saya ini.  Saat tahu saya diterima di IPB saya merasa bersyukur karena bukan sesuatu hal yang mudah bisa diterima di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. Alhamdulillah juga IPB dapat menerima kondisi saya dengan baik," ujarnya.

Ariek memilih jurusan Biologi karena sudah memiliki minat di pelajaran Biologi sejak SMA. Selain itu alasan lainnya karena ia ingin mendalami kelainan genetik yang ada di tubuhnya.

"Saya ingin mencoba menemukan cara yang dapat menghentikan progresif kelemahan otot," imbuhnya.

Namun, seiring berjalannya perkuliahan membuat Ariek berhenti untuk mendalami penyebab penyakitnya tersebut, karena materi yang dipelajarinya beragam mulai dari tumbuhan, hewan, dan mikrob yang membuat minatnya berubah-ubah bahkan Ariek pernah sempat tertarik untuk menjadi ahli taksonomi tumbuhan.

Ariek merasakan berbagai kemudahan yang dilimpahkan Tuhan kepadanya saat ia menempuh kuliah. Tangga yang merupakan musuh bagi setiap orang yang menggunakan kursi roda ternyata tidak berada di tempat kuliah Ariek, karena gedung tempatnya berkuliah memiliki lift sehingga memudahkannya melakukan perkuliahan di lantai atas.

"Sejak kecil segala aktivitas saya selalu dibantu oleh orangtua saya terutama bapak, mulai dari bangun tidur, mandi, dan sebagainya. Kalau saya kuliah di Bogor, Bapak saya kerja di Jakarta akan lebih sulit beraktivitas. Namun, ternyata Allah membuat Bapak saya tiba-tiba dimutasi kerja oleh perusahaannya jadi bekerja di wilayah Sentul dan Bogor," tambahnya.

Ariek juga mengucapkan syukur karena Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto turut membantu dana untuk membeli kursi roda elektrik yang dapat memudahkannya dalam beraktivitas kemana-mana sendiri.

Walau begitu, bukan berarti tidak ada tantangan. Ariek menceritakan bagaimana tantangan ketika ia melaksanakan praktikum seperti kesulitan menggapai meja.

Bahkan, tangannya yang tidak kuat untuk menggunakan peralatan laboratorium. Hal ini tidak jarang membuatnya tidak dapat melakukan praktikum di lapang.

Meskipun demikian Departemen Biologi sudah sangat baik dalam memberikan fasilitas, seperti memberi jalan khusus kursi roda, memberi meja khusus agar Ariek dapat lebih mudah dalam melakukan kegiatan di laboratorium, dan sebagainya.

Ariek menjalankan semua aktivitasnya seperti  kuliah dan praktikum dengan baik.

"Jalani semuanya dengan enjoy . Sejak awal saya menargetkan untuk bisa lulus tepat waktu agar tidak terlalu membebani orangtua. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan studi di kampus IPB tepat waktu," ujarnya.

Ariek  berharap agar ke depan ada banyak lembaga pendidikan yang dapat memfasilitasi orang-orang yang berkebutuhan khusus untuk bisa menempuh pendidikan dengan baik. Ia juga berharap agar  berikutnya tidak hanya dalam lingkup pendidikan, tetapi juga untuk lingkup umum.

"Saya berharap fasilitas umum yang ada dapat mensupport kaum berkebutuhan khusus agar bisa beraktivitas sehari-hari dengan baik tanpa hambatan," tutupnya.

Ditanya aktivitas setelah lulus, Ariek menyatakan bahwa ia akan menjadi seorang pebisnis. Semoga sukses! (SM/NM)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017