Tim Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kalimantan Selatan menorehkan senyum di wajah mualaf Bangkalan Dayak.
Tim BMH dengan hati penuh tekad, mereka menempuh perjalanan panjang selama 10 jam menuju Desa Bangkalaan Dayak, Kotabaru. Tujuannya satu membawa secercah harapan bagi para mualaf di pelosok.
Setibanya di desa, lelah perjalanan seakan terbayar lunas. Ratusan pasang mata penuh harap menyambut mereka.
Bukan sekadar paket sembako dan perlengkapan ibadah yang mereka bawa, tapi juga semangat persaudaraan yang tak ternilai harganya.
KH. Dzulkifli Mansur dalam keterangannya, Rabu mengisi pengajian yang digelar bersamaan dengan acara penyaluran bantuan.
Tausiyahnya tentang pentingnya rasa syukur atas hidayah Allah menyentuh hati para mualaf, termasuk Lisda.
Air mata haru mengalir di pipinya saat menerima bantuan. "Terima kasih kepada BMH, YBM BRILiaN, dan seluruh tim yang telah memberikan paket sembako dan perlengkapan ibadah kepada kami," ucapnya lirih.
"Semoga BMH dan para timnya terus memberikan kontribusi nyata kepada umat," ujarnya.
Namun, di balik rasa syukur itu, tersirat sebuah harapan yang lebih besar.
"Kami berharap kepada BMH agar musholla kami yang sangat kecil ini bisa direnovasi dan lebih besar, serta bisa dilengkapi dengan MCK sehingga musholla kami ini bisa menampung lebih banyak jamaah pada saat kegiatan pengajian rutin," pinta Lisda, mewakili suara hati warga desa.
Ahmad Bardi, Kepala BMH Perwakilan Kalimantan Selatan, menyaksikan momen mengharukan ini dengan penuh rasa syukur. "Perjalanan panjang ini adalah bukti bahwa kepedulian tidak mengenal batas dan jarak," ujarnya.
"Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita di pelosok," ucapnya.
Di Desa Bangkalaan Dayak, 137 paket bantuan telah disalurkan, namun yang lebih penting, semangat kebersamaan dan kepedulian telah ditanamkan.
BMH Kalsel telah membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk berbagi, dan setiap langkah kecil yang mereka ambil dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan mereka yang membutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Tim BMH dengan hati penuh tekad, mereka menempuh perjalanan panjang selama 10 jam menuju Desa Bangkalaan Dayak, Kotabaru. Tujuannya satu membawa secercah harapan bagi para mualaf di pelosok.
Setibanya di desa, lelah perjalanan seakan terbayar lunas. Ratusan pasang mata penuh harap menyambut mereka.
Bukan sekadar paket sembako dan perlengkapan ibadah yang mereka bawa, tapi juga semangat persaudaraan yang tak ternilai harganya.
KH. Dzulkifli Mansur dalam keterangannya, Rabu mengisi pengajian yang digelar bersamaan dengan acara penyaluran bantuan.
Tausiyahnya tentang pentingnya rasa syukur atas hidayah Allah menyentuh hati para mualaf, termasuk Lisda.
Air mata haru mengalir di pipinya saat menerima bantuan. "Terima kasih kepada BMH, YBM BRILiaN, dan seluruh tim yang telah memberikan paket sembako dan perlengkapan ibadah kepada kami," ucapnya lirih.
"Semoga BMH dan para timnya terus memberikan kontribusi nyata kepada umat," ujarnya.
Namun, di balik rasa syukur itu, tersirat sebuah harapan yang lebih besar.
"Kami berharap kepada BMH agar musholla kami yang sangat kecil ini bisa direnovasi dan lebih besar, serta bisa dilengkapi dengan MCK sehingga musholla kami ini bisa menampung lebih banyak jamaah pada saat kegiatan pengajian rutin," pinta Lisda, mewakili suara hati warga desa.
Ahmad Bardi, Kepala BMH Perwakilan Kalimantan Selatan, menyaksikan momen mengharukan ini dengan penuh rasa syukur. "Perjalanan panjang ini adalah bukti bahwa kepedulian tidak mengenal batas dan jarak," ujarnya.
"Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita di pelosok," ucapnya.
Di Desa Bangkalaan Dayak, 137 paket bantuan telah disalurkan, namun yang lebih penting, semangat kebersamaan dan kepedulian telah ditanamkan.
BMH Kalsel telah membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk berbagi, dan setiap langkah kecil yang mereka ambil dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan mereka yang membutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024