Topan Bebinca menerjang Shanghai pada Senin, menyebabkan kehidupan masyarakat di sejumlah wilayah China terganggu parah, menurut laporan media pemerintah.
Badai tersebut menjadi yang terkuat yang menghantam pusat keuangan itu dalam 75 tahun terakhir, dan mendorong pemerintah setempat untuk mengeluarkan respons darurat Level III.
Topan Bebinca, topan ke-13 yang melanda China tahun ini, disertai angin berkecepatan hingga 42 meter per detik, menurut observatorium meteorologi pusat Shanghai.
Baca juga: Korban tewas akibat topan super Yagi yang dahsyat di Myanmar meningkat menjadi 163
Baca juga: Badai Tropis Enteng di Filipina sebabkan 2 orang tewas, ganggu lalin udara
Baca juga: JMA sebut topan kuat Shanshan kemungkinan melanda Jepang timur pekan depan
Badai tersebut menerjang daratan di wilayah Lingang, Distrik Pudong, pada sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat.
Otoritas di Shanghai, yang berpenduduk hampir 25 juta jiwa, meliburkan kegiatan belajar dan mengajar, dan menghentikan layanan transportasi umum sebagai tindak pencegahan.
Lebih dari 414 ribu warga mengungsi saat kota tersebut bersiap menghadapi dampak badai.
Tim penyelamat, yang terdiri dari ratusan personel, telah dikerahkan dalam keadaan siaga tinggi untuk menghadapi potensi keadaan darurat.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Badai tersebut menjadi yang terkuat yang menghantam pusat keuangan itu dalam 75 tahun terakhir, dan mendorong pemerintah setempat untuk mengeluarkan respons darurat Level III.
Topan Bebinca, topan ke-13 yang melanda China tahun ini, disertai angin berkecepatan hingga 42 meter per detik, menurut observatorium meteorologi pusat Shanghai.
Baca juga: Korban tewas akibat topan super Yagi yang dahsyat di Myanmar meningkat menjadi 163
Baca juga: Badai Tropis Enteng di Filipina sebabkan 2 orang tewas, ganggu lalin udara
Baca juga: JMA sebut topan kuat Shanshan kemungkinan melanda Jepang timur pekan depan
Badai tersebut menerjang daratan di wilayah Lingang, Distrik Pudong, pada sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat.
Otoritas di Shanghai, yang berpenduduk hampir 25 juta jiwa, meliburkan kegiatan belajar dan mengajar, dan menghentikan layanan transportasi umum sebagai tindak pencegahan.
Lebih dari 414 ribu warga mengungsi saat kota tersebut bersiap menghadapi dampak badai.
Tim penyelamat, yang terdiri dari ratusan personel, telah dikerahkan dalam keadaan siaga tinggi untuk menghadapi potensi keadaan darurat.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024