Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan Gerakan Tanam Cabai yang telah digulirkan pada akhir tahun lalu hingga kini telah melakukan 27 kali panen cabai.

Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan, di Purwakarta, Rabu, mengatakan bahwa Gerakan Tanam Cabai yang digulirkan itu di antaranya bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berusaha memastikan stok cabai agar selalu tersedia dengan harga yang wajar. Pemkab Purwakarta juga berupaya menjaga agar harga tidak terlalu rendah, sehingga petani tidak merugi.

"Kami akan menjaga keseimbangan agar petani tidak merugi, stok tersedia, dan masyarakat dapat membeli cabai dengan harga yang terjangkau," kata Benni.

Baca juga: Pemkab Purwakarta siapkan bantuan benih dukung Gerakan Masyarakat Tanam Cabai

Penjabat Bupati Purwakarta menyampaikan, sebagai bagian dari Gerakan Tanam Cabai, di antaranya dilakukan penanaman cabai di atas lahan seluas sekitar 146 hektare di Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta.

Selama ini, katanya pula, patut disyukuri bahwa kebutuhan cabai di Purwakarta sejauh ini masih dapat dipenuhi oleh produksi yang ada di Purwakarta.

"Terima kasih kepada Dinas Pangan dan Pertanian atas koordinasi dan pembinaan yang terus dilakukan kepada para petani, bahkan kini sudah memasuki masa panen padi ke-27," katanya lagi.

Baca juga: Pemkab Purwakarta gulirkan gerakan tanam cabai cegah inflasi

Pemkab Purwakarta sebelumnya telah menggulirkan Gerakan Masyarakat Tanam Cabai, mulai Kamis, 14 Desember 2023.

Kegiatan yang dipusatkan di Kampung Pasir Karang, Desa Gubungkarung, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta tersebut dipimpin langsung Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan.

Gerakan Masyarakat Tanam Cabai ini sebagai langkah strategis Pemkab Purwakarta untuk memperkuat ketahanan pangan menanggulangi inflasi di daerah sebagaimana arahan Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian, sehingga pemerintah daerah diminta untuk melakukan Gerakan Tanam Cabai guna memastikan stok atau komoditas di daerah itu tersedia dengan harga yang terjangkau. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024