Purwakarta (Antara Megapolitan) - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak terlalu memikirkan rekomendasi partai politik terkait rencana dirinya yang akan maju pada Pemilihan Gubernur Jabar 2018.

"Sekarang ini, lebih baik memikirkan peningkatan kinerja, baik sebagai Bupati Purwakarta maupun Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat," katanya, di Purwakarta, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini kondisi partainya sedang dilanda masalah menyusul penetapan tersangka Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dedi mengaku permasalahan tersebut tidak terlalu mengganggu persiapan kinerja partai yang dipimpinnya di Jawa Barat dalam menghadapi Pilkada serentak 2018.

Menurut dia, pola yang telah dibangun merupakan pola pendekatan langsung kepada masyarakat. Sehingga konstelasi elit partai tidak terlalu mempengaruhi dirinya yang akan maju pada Pilgub Jabar.

"Pola saya kan sudah berlangsung sejak lama, ada atau tidak ada momen Pilgub Jawa Barat, pola ini tetap kami lakukan. Jadi komunikasinya langsung dengan masyarakat," katanya.

Melalui komunikasi langsung dengan masyarakat, maka tidak menciptakan jarak virtual dengan masyarakat. Tidur di rumah penduduk, mengobrol sambil ngopi, itu diakuinya dilakukan sejak lama.

Ditanya mengenai tren survei dirinya yang beranjak mendekati dua figur lain seperti Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi tidak berpendapat banyak.

Ia hanya mengapresiasi dan bersyukur kalau namanya disebut dalam berbagai hasil survei yang dirilis oleh beberapa lembaga, menjelang Pilgub Jabar.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017