Bogor, (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) yakni Ahmad Fauzi melakukan penelitian yang berjudul "Karakteristik Beras Tiruan dengan Penambahan Rumput Laut dan Agar-Agar”. Rumput laut jenis Gracilaria sp. merupakan penghasil agar-agar yang kaya akan serat dan tanin yang dapat dijadikan sebagai suatu alternatif diversifikasi pangan seperti beras tiruan.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (2016), produksi rumput laut Indonesia pada tahun 2015 sebesar 11,68 juta ton atau mencapai 66,87% dari total produksi perikanan budidaya.

Potensi rumput laut Indonesia yang sangat besar tersebut memiliki peluang untuk dimanfaatkan dalam bidang industri seperti pangan, farmasi, kosmetik dan tekstil.

Salah satu hasil turunan rumput laut yang banyak digunakan dalam bidang industri adalah agar-agar.

Kandungan agar, serat dan polifenol pada rumput laut Gracilaria sp. memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yang bisa ditambahkan dalam pembuatan beras tiruan.

Beras tiruan biasanya dibuat dari bahan yang juga dikenal sebagai sumber karbohidrat yang tersimpan pada tanaman dalam bentuk pati.

Pada prinsipnya semua bahan baku yang mengandung pati baik yang berbentuk serealia maupun umbi dapat digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan beras tiruan.

Pembuatan beras tiruan dilakukan dengan menggunakan teknologi ekstrusi, yaitu suatu proses yang melibatkan pencampuran, pemasakan, dan pencetakan bahan dibawah suhu tinggi.

Penelitian ini terkait penambahan tepung rumput laut Gracilaria sp. penghasil agar yang kaya akan serat dan tanin dikomposisikan dengan bahan pangan lokal seperti tepung jagung, beras, dan tepung singkong dalam proses pembuatan beras tiruan.

Beras tepung rumput laut dan agar-agar masing-masing sebanyak 10%, 20% dan 30%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung rumput laut dan agar-agar memberikan pengaruh terhadap komposisi kimia dan kesukaan panelis pada parameter warna, bau, dan tekstur beras tiruan yang dihasilkan.

Beras tiruan yang dihasilkan memiliki kadar air berkisar 9,9-13,7%, kadar abu 1,1-4,3%, lemak 0,3-3,7%, protein 2,7-5,9%, karbohidrat 77,7-80,3%, dan serat 0,11-0,95%.

Beras tiruan dengan penambahan tepung rumput laut 10% merupakan beras terbaik dan paling disukai berdasarkan nilai sensori dengan kandungan tanin sebesar 0,11-0,2%. (AT/Zul).

Pewarta: Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017