Bogor (Antara Megapolitan) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise memberikan semangat kepada 1.031 mahasiswa asal Papua yang mengikuti Diklat Kader Muda Bela Negara untuk meraih cita-cita membangun bangsa.

"Program Bela Negara ini sangat penting membekali generasi muda kita kedepan, karena mereka aset pembangunan Indonesia kedepan," kata Yohana di Pusdiklat Bela Negara, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Yohana mengatakan, program Bela Negara yang diikuti anak-anak Papua telah disiapkan khusus untuk sumber daya manusia Papua kedepannya.

"Dengan adanya pembekalan ini, akan menyiapkan diri mereka untuk berkarakter lebih baik, berprilaku yang baik, sehingga bisa menjadi model teladan yang akan mereka tunjukkan kepada anak-anak generasi muda kita nantinya," katanya.

Ia mengatakan, mahasiswa asal Papua yang ikut pelatihan saat ini, akan disiapkan untuk melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, menuju generasi emas Indonesia 2045.

"Dengan acara ini. Kemeristek mengajak saya, karena saya berasal dari Papua dan ini menunjukkan bahwa saya sebagai contoh kepada anak Papua, sudah ada profesor pertama di tanah Papua dan perempuan lagi," kata Yohana.

Yohana berharap, kehadirannya dapat menjadi motivasi anak-anak Papua untuk semangat meraih cita-cita membangun negeri dan membuktikan bahwa mereka bisa berkarya untuk bangsa.

"Karena merekalah yang nanti akan menjadi pengganti saya sebagai menteri kedepannya, apapun jabatannya, gubernur, wali kota, mereka akan jadi pemimpin kedepannya," katanya.

Karena itu, Yohana berharap mahasiswa asli Papua dapat mengambil peluang dan kesempatan emas yang telah diberikan oleh pemerintah, karena tidak semua anak mendapatkan kesempatan yang sama.

"Apapun jabatannya ada di tangan mereka. Saya minta mereka serius gunakan kesempatan ini. Karena tidak semua mendapatkan kesempatan yang sama," kata Yohana.

Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara ini merupakan kerja sama Kementerian Pertahanan dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) diikuti 1.031 mahasiswa asal Papua, selama sepekan.

Veka Nandahomer (18) dari Kabupaten Fakfak diterima masuk Universitas Deponegoro jurusan Manajemen. Lulus SMA Don Bosco, Fakfak ini masuk melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang dilaksanakan Kemenristekdikti.

Veka mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan ikut Diklat Bela Negara.

"Bahagia rasanya, bisa mengurangi beban orang tua. Bisa kuliah di perguruan tinggi," kata Veka.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017