Komunitas sepeda Gowes Untuk Bumi (GUB) berkolaborasi dengan Yayasan Muda Peduli Bumi Lestari (MPBL) menggelar Gowes Peduli Bumi yang diikuti sejumlah komunitas sepeda, dalam rangka memperingati hari udara bersih internasional yang jatuh tanggal 7 September.

Ketua Panitia Penyelenggara Rizal Jondi dalam keterangannya, Minggu mengatakan Gowes Peduli Bumi ini untuk mengkampanyekan udara bersih dan bersepeda sehat di masyarakat.

Dengan tagline "Bosan Udara Kotor" diharapkan kampanye ini bisa menyentuh hati masyarakat sehingga tidak lagi membakar sampah sembarangan, lebih memilih transportasi umum, pabrik-pabrik mengurangi polusi udaranya, masyarakat mau bersepeda sehat dan lainnya.

Gowes atau bersepeda bareng itu menyusuri jalan berjarak 10 kilometer di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel). Adapun Start dan Finish dimulai di Sky Corner lokasi warung kopi di jalan Menjangan Ciputat Timur, Tangsel. Untuk memeriahkan acara panitia juga menyediakan tak kurang dari 20 doorprize untuk para peserta dengan grandprize utama berupa sepeda.

Kegiatan kampanye ini sendiri sudah dilaporkan ke lembaga PBB UNEP, yang bergerak dalam lingkungan hidup.

"Kita kampanyekan udara bersih dengan tagline acara ini "Bosan udara kotor" tujuannya agar masyarakat mau peduli bahwa kami-kami ini bosan dengan udara kotor. Bukan hanya untuk kita orang dewasa, tapi juga generasi anak-anak kita," kata Rizal Jondi.

Diakui Rizal, untuk sukses kampanye acara ini sebenarnya dibutuhkan 5 elemen, yakni Government, Pelaku usaha, Akademisi, Komunitas dan media. Sayangnya dalam kegiatan ini, kata Rizal, pihak government belum ikut berpartisipasi.

"Kita berharap kedepan ada pihak government yang ikut partisipasi dalam kegiatan sehingga impact nya juga bisa lebih luas," kata Rizal.

"Karena kalau 5 unsur ini mau bergandeng bersama, saya yakin kegiatan kampanye udara bersih ini bisa lebih sukses lagi," kata Rizal.

Sementara itu Pembina Yayasan Muda Peduli Bumi Lestari (MPBL) Mirudy Siri mengatakan kegiatan ini diadakan dengan alasan pihaknya sudah bosan dengan udara kotor yang selama ini dihirup.

"Seperti kita tahu, baru-baru ini dari pemberitaan media, Tangsel ternyata kualitas udaranya paling buruk di Indonesia. No 1 terburuk polusi udara. Kita tentu prihatin dengan kondisi ini," kata Mirudy.

Mirudy menegaskan bahwa kegiatan ini tidak untuk menyudutkan siapapun tapi lebih kepada untuk mengajak masyarakat peduli terhadap aktivitas yang menyebabkan polusi udara.

"Kita ingin gerakan ini mendorong masyarakat peduli terhadap kualitas udara yang kita hirup. Jadikan udara bersih dan sehat buat kita," kata Mirudy.

Menurut Rudy di Tangsel yang menyebabkan polusi udara tinggi dan menjadi kota terburuk polusi udaranya antara lain karena asap pabrik, kendaraan bermotor, truk-truk angkut bahan material, proyek, warga bakar sampah dan sebagainya.

Lantaran komunitas sepeda tak memiliki wewenang, maka pihaknya kata Rudy, mencoba menggandeng Pemkot Tangsel.

"Kita sudah coba pendekatan ke Pemkot. Karena Pemkot sebagai yang punya sarana, punya wewenang dalam kebijakan mengenai hal ini. Tapi ternyata hari ini tak ada. Padahal pihak Pemkot sebenarnya punya wewenang untuk menggedor pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan yang ikut andil dalam polusi udara ini. Paling tidak mereka harusnya care, minimal bisa mengurangi polusi udara yang mereka buat," kata Rudy.

"Disini sekali lagi kita tidak menyudutkan siapa pun. Kami ingin ke depan Pemkot Tangsel juga bisa ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan kampanye udara bersih, seperti ini" kata Rudy.

Pewarta: Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024