Penjabat Bupati Subang Imran menyampaikan normalisasi saluran irigasi dan dibukanya sodetan Tarum Timur menjadi solusi dalam mengatasi kekeringan, yang melanda areal persawahan di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Upaya antisipasi dampak kekeringan di bidang pertanian ini adalah bagaimana menyalurkan air untuk mengairi areal sawah," katanya di Subang, Jabar, Minggu.

Menurut dia, pihaknya telah meninjau langsung sejumlah areal sawah yang mengalami kekeringan pada musim kemarau, termasuk meninjau kondisi saluran irigasi yang mengairi areal sawah di daerah tersebut.

Di antara areal sawah yang ditinjau di antaranya areal sawah di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, sodetan Desa Mekarjaya, sipon Mekarjaya-Jatireja, dan pintu sodetan Kiarasari yang berada di Kecamatan Compreng.

Baca juga: Ribuan hektare sawah di Subang alami kekeringan
Baca juga: Sawah Di Empat Kecamatan Subang Terancam Kekeringan

Imran dalam mengantisipasi dampak dari musim kemarau saat ini, khususnya di bidang pertanian, penyaluran air ke areal sawah yang telah ditanam itu harus dilakukan.

Terkait dengan hal tersebut, katanya, Tarum Timur menjadi salah satu solusi untuk menyelamatkan areal persawahan yang kini sudah dilanda kekeringan.

"Jadi, yang dibutuhkan sekarang ini adalah bagaimana saluran air yang mengairi persawahan itu bisa lancar. Kemudian, debit air yang berasal dari Tarum Timur bisa sampai ke areal sawah," katanya.

Disebutkan, supaya air mengalir ke areal sawah, maka perlu dilakukan secara segera normalisasi saluran irigasi dan juga dilakukan sodetan.

Imran berharap pihak terkait mampu melaksanakan normalisasi sungai, sehingga air yang menuju ke utara dapat mengalir dengan lancar. Karena, salah satu kendala tersendatnya aliran air adalah endapan lumpur dan juga sampah yang mengendap di aliran sungai.

Baca juga: 720 Hektare Sawah Di Subang Kekeringan

Ia mengatakan saat ini sodetan Tarum Timur sudah dibuka, sehingga tanaman padi yang sudah ditanam bisa diselamatkan dari ancaman gagal panen.

Sementara itu, sesuai dengan catatan Dinas Pertanian Subang, kekeringan yang melanda areal sawah di daerah itu sudah terjadi sejak sebulan terakhir akibat berkurangnya pasokan air untuk sektor pertanian pada musim kemarau.

Pada pekan pertama Agustus 2024 dilaporkan, ada sekitar 2 ribu hektare areal persawahan yang mengalami kekeringan, yang sebagian besar tersebar di sejumlah daerah Pantura Subang, seperti di Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Blanakan.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024