Sukabumi (Antara Megapolitan) - Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melarang perpeloncoan di seluruh sekolah di Kota Sukabumi, Jawa Barat terhadap murid baru.

"Kami akan melakukan pemantauan aktivitas selama masa orientasi sekolah (MOS) agar tidak ada lagi aksi perpeloncoan terhadap murid baru," katanya usai melakukan pemantauan aktivitas di hari pertama masuk sekolah di SDN CBM Suryakencana Kota Sukabumi, Senin.

Selama masa orientasi, setiap kegiatan wajib diketahui oleh pihak sekolah atau guru. Bahkan yang berwenang yang melakukan MOS hanya guru, untuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sifatnya hanya membantu mengenalkan lingkungan sekolah.

Larangan ini dilakukan agar tidak ada lagi aksi perundungan (bullying) yang dilakukan senior kepada juniornya atau kakak ke adik elasnya. Jika ditemukan maka akan ada sanksi baik teguran hingga dikeluarkan dari sekolah.

Selain itu, selain guru kakak kelas khususnya OSIS harus membantu adik-adiknya agar cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya tersebut agar murid baru tidak takut dan ke sekolah serta nyaman.

"Sekolah harus selalu memantau setiap anak didiknya apalagi kegiata di luar sekolah dan kami mengapresiasi guru SDN CBM Suryakencana selama pengenalan lingkungan sekolah gurunya aktif memberikan pembekalan," tambahnya.

Sementara, Kepala SDN CBM Suryakencana Kota Sukabumi Komarudin mengatakan pihaknya mempunyai progam agar anak didik barunya cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya apalagi anak kelas I SD masih membutuhkan bimbingan khusus.

Kata dia, agar muridnya tidak manja ia pun hanya memberikan kesempatan kepada orang tua murid untuk mendampingi anaknya selama satu pekan. Setelah itu, selama kegiatan belajar dan mengajar (KBM) orang tua murid harus berada di luar sekolah agar tidak menggunggu.

"Alhamdulillah anak-anak kelas I SD cepat beradaptasi dan peran serta orang tua sangat dibutuhkan agar anaknya mandiri, disiplin, jujur dan taat peraturan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017