Lagos, Nigeria (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan-Bogor) - Banjir di banyak wilayah Nigeria dapat mengakibatkan buruknya produksi tanaman dan panen pada 2017, seorang pejabat senior di Badan Meteorologi Nigeria pada Sabtu (15/7).

Makin banyak wilayah mudah ditembus banjir saat musim hujan berlanjut, kata Sani Mashi, Direktur Jenderal lembaga itu kepada wartawan di Abuja, Ibu Kota negeri tersebut.

Ia mengatakan hanya beberapa tanaman dapat menerima datangnya air dalam jumlah berlimpah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam. Ia menambahkan sebagian tanaman benar musnah sama sekali, kalau tanaman tersebut terendam untuk waktu lama sebab tanaman itu bertahan hidup dengan bantuan sinar Matahari.

Badan Meteorologi tersebut juga membuat prakiraan bahwa udara panas mungkin melanda negeri itu pada akhir musim tanam, saat tak ada curah hujan, ia menambahkan.

Mashi mengatakan badan tersebut telah memperingatkan bahwa kecenderungan cuaca baru-baru ini akan mengakibatkan perubahan besar dalam pola curah hujan di negeri itu.

Direktur tersebut mengatakan meskipun curah hujan diperkirakan akan tersebar untuk waktu lama, sebab musim itu dimulai terlambat, sangat banyak curah hujan diterima secara dini pada musim ini.

Menurut dia, dampaknya ialah jika curah hujan turun lebih banyak, itu berarti makin banyak hujan diterima lebih dari apa yang dapat ditampung oleh tanah.

Banjir adalah masalah lingkungan hidup yang umum terjadi di Nigeria, negara paling padat penduduk di Afrika.

Enam pekan lalu, badan tersebut telah mengeluarkan peringatan banjir di Lagos, kota lain pantai dan beberapanegara bagian di seluruh negara Afrika Barat.

Lagos, pusat ekonomi negeri itu, telah memerangi banjir sejak pekan sebelumnya akibat hujan lebat.

Sabtu dua pekan lalu, pengendara motor menghabiskan waktu enam jam untuk menyelamatkan diri dari jalan raya dan jalan yang terendam air di poros kelas atas kota tersebut, Pulau Victoria.

Banjir besar merendam sebagian rumah dan kantor, sehingga membuat warga dan pekerja tanpa basa-basi mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Polisi lokal untuk sementara telah menutup beberapa jalan untuk manusia dan kendaraan, akibat ancaman banjir.

Pada 2012, lebih dari 363 orang tewas dan lebih dari 2,1 juta orang lagi meninggalkan tempat tinggal mereka akibat banjir di seluruh Nigeria.

Sebanyak 30 dari 36 negara bagian mengalami hujan besar dan sebanyak tujuh juta orang, secara keseluruhan, terpengaruh pada tahun itu, kata Badan Penanganan Keadaan Darurat Nasional.

Banjir pada 2012 dikatakan sebagai yang terburuk di negeri tersebut dalam lebih dari 40 tahun.

Peberjemah: Chaidar.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017