Purwakarta (Antara Megapolitan) - Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengangkat Ligar Maulana sebagai anak asuhnya meski sebelumnya beredar kabar di media sosial kalau anak lulusan SDN 2 Tegalmunjul itu ditolak masuk SMPN 3 Purwakarta.

Sekretaris Dinas Pendidikan setempat Purwanto, di Purwakarta, Sabtu, mengatakan, Ligar sebenarnya sudah diangkat sebagai anak asuhnya. Dengan begitu, seluruh biaya kebutuhan sekolah dan biaya hidup sehari-hari sudah ditanggung sebagai konsekuensi menjadi orang tua asuh.

Ligar Maulana (12) yang ditolak pihak SMPN 3 Purwakarta saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 sempat menggegerkan time line Facebook di Purwakarta, karena anak itu tinggal tidak jauh dari sekolah tempatnya mendaftar, nilainya ujian nasionalnya juga 90.

"Saya sudah menemui Ibunya, saya cek langsung ke panitia PPDB ternyata ada salah seorang calon siswa yang tidak mendaftar ulang. Ligar bisa masuk dan mulai sekolah," katanya.

Mengenai kegaduhan yang terjadi di media sosial terkait dengan Ligar, Purwanto menilai hal tersebut hanya karena putus komunikasi. Faktanya, seluruh calon siswa memiliki kesempatan yang sama untuk masuk di sekolah negeri di Purwakarta.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melalui akun facebook-nya menyambut positif interaksi netizen Purwakarta yang menyikapi persoalan Ligar.

Menurut dia, melalui pantauan media sosial, dirinya dapat mengetahui secara real time segala keluhan yang muncul di tengah masyarakat.

"Terima kasih kepada netizen Facebook Purwakarta yang telah mempostingnya. Karenanya, kami bisa merespon permasalahan masyarakat," kata Dedi.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017