Bogor (Antara Megapolitan) - Akhmad Shaefuddin, mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (INTP), Fakultas Peternakan (Fapet), Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan riset tentang ''Performa Ayam Boiler yang Diberi Air Minum dengan Penambahan Kunyit (Curcuma domestica Vahl.)''.
Pengamatan dan pemeliharaan ayam broiler dilaksanakan di peternakan ayam broiler SampiranFarm Serang, Banten.
Peternakan merupakan salah satu bidang yang sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani untuk masyarakat.
Ketersediaan protein hewani dapat disumbang dari berbagai ternak, salah satunya peternakan ayam broiler.
Populasi ayam broiler dalam beberapa tahun terakhir selalu mengalami peningkatan, populasi ayam broiler pada tahun 2013 sebanyak 1.344.191.104 ekor, tahun 2014 sebanyak 1.443.349.118 ekor, dan tahun 2015 sebanyak 1.497.625.658 ekor (Ditjennak 2015).
Peningkatan populasi ayam broiler merupakan indikator bahwa kebutuhan dan ketersediaan protein hewani semakin meningkat.
Pakan menjadi suatu hal penting dalam peternakan ayam broiler. Kandungan nutrien yang lengkap belum tentu menghasilkan ayam broiler yang baik. Kemampuan ternak dalam mencerna bahan makanan dapat dilihat dari efisiensi ayam broiler.
Performa tersebut dapat dilihat dari bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, mortalitas, indeks produksi, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecernaan pakan dan kesehatan pakan dapat dilakukan dengan penambahan pakan tambahan (feed additive).
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan feed additive bisa berasal dari jenis tanaman obat seperti kunyit. Pemberian feed additive tidak hanya dapat dilakukan melalui pakan tetapi dapat pula dilakukan melalui air minum.
Berdasarkan hasil riset, kunyit mengandung kurkumin sebanyak 3% dan minyak atsiri sebanyak 3%. Kunyit mempunyai manfaat untuk ayam broiler yaitu dapat meningkatkan kerja organ pencernaan, merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kurkumin dapat berfungsi sebagai antioksidan yang bekerja pada jaringan terutama jaringan hati dengan mengurangi oksidan pada tubuh. Kunyit juga mampu meningkatkan performa ayam broiler seperti konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan.
Penelitian ini menggunakan ayam strain Ross sebanyak 200 ekor. Ayam tersebut diberi air minum dengan perlakuan tanpa kunyit, kunyit 8 g/L, kunyit 16 g/L dan kunyit 24 g/L.
Selama penelitian dilakukan pengamatan terhadap konsumsi pakan, konsumsi air minum, bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi kurkumin, konversi pakan, mortalitas, indeks performa, dan Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kunyit pada air minum ayam sebanyak 16 g/L yang diberikan 3 kali dalam seminggu mampu memperbaiki performa ayam broiler.
Perlakuan ini menghasilkan bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, indeks performa, dan IOFCC lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.(AT/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Pengamatan dan pemeliharaan ayam broiler dilaksanakan di peternakan ayam broiler SampiranFarm Serang, Banten.
Peternakan merupakan salah satu bidang yang sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani untuk masyarakat.
Ketersediaan protein hewani dapat disumbang dari berbagai ternak, salah satunya peternakan ayam broiler.
Populasi ayam broiler dalam beberapa tahun terakhir selalu mengalami peningkatan, populasi ayam broiler pada tahun 2013 sebanyak 1.344.191.104 ekor, tahun 2014 sebanyak 1.443.349.118 ekor, dan tahun 2015 sebanyak 1.497.625.658 ekor (Ditjennak 2015).
Peningkatan populasi ayam broiler merupakan indikator bahwa kebutuhan dan ketersediaan protein hewani semakin meningkat.
Pakan menjadi suatu hal penting dalam peternakan ayam broiler. Kandungan nutrien yang lengkap belum tentu menghasilkan ayam broiler yang baik. Kemampuan ternak dalam mencerna bahan makanan dapat dilihat dari efisiensi ayam broiler.
Performa tersebut dapat dilihat dari bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, mortalitas, indeks produksi, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecernaan pakan dan kesehatan pakan dapat dilakukan dengan penambahan pakan tambahan (feed additive).
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan feed additive bisa berasal dari jenis tanaman obat seperti kunyit. Pemberian feed additive tidak hanya dapat dilakukan melalui pakan tetapi dapat pula dilakukan melalui air minum.
Berdasarkan hasil riset, kunyit mengandung kurkumin sebanyak 3% dan minyak atsiri sebanyak 3%. Kunyit mempunyai manfaat untuk ayam broiler yaitu dapat meningkatkan kerja organ pencernaan, merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kurkumin dapat berfungsi sebagai antioksidan yang bekerja pada jaringan terutama jaringan hati dengan mengurangi oksidan pada tubuh. Kunyit juga mampu meningkatkan performa ayam broiler seperti konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan.
Penelitian ini menggunakan ayam strain Ross sebanyak 200 ekor. Ayam tersebut diberi air minum dengan perlakuan tanpa kunyit, kunyit 8 g/L, kunyit 16 g/L dan kunyit 24 g/L.
Selama penelitian dilakukan pengamatan terhadap konsumsi pakan, konsumsi air minum, bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi kurkumin, konversi pakan, mortalitas, indeks performa, dan Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kunyit pada air minum ayam sebanyak 16 g/L yang diberikan 3 kali dalam seminggu mampu memperbaiki performa ayam broiler.
Perlakuan ini menghasilkan bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, indeks performa, dan IOFCC lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.(AT/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017