Bogor (Antara Megapolitan) - Universitas Pertahanan (Unhan) berupaya mempromosikan ilmu pertahanan sebagai disiplin ilmu yang tidak hanya untuk militer saja, tetapi juga dapat dikuasi masyarakat luas sebagai upaya mendukung tercapainya SDGs dalam bidang stabilitas keamanan negara.

"Ilmu pertahanan tidak melulu soal perang, tetapi juga mengkaji masalah kemasyarakatan, meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan energi, maritim dan sebagainya," kata Laksamana Muda TNI A. Octavian selaku Panitia Seminar Internasional Ilmu Pertahanan, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Octavian menjelaskan ilmu pertahanan sangat signifikan untuk dipelajari oleh militer. Ilmu tersebut dipelajari di sekolah militer mulai dari AKBRI, sampai pendidikan lanjutan perwira, sekolah staf dan komando, sampai sekolah staf dan komando gabungan.

"Anggota militer memperlajari ilmu pertahanan untuk berperang, tapi sekarang di Unhan tidak hanya mengundang militer untuk mempelajarinya tetapi juga mahasiswa dari luar militer," katanya.

Unhan menyelenggarakan seminar internasional bertajuk Indonesia International Defense Science Seminar(IIDSS), salah satu tujuannya untuk mempromosikan ilmu pertahanan secara nasional maupun internasional.

Seminar tersebut mengundang sejumlah negara baik di kawasan Asia Tenggara, ASEAN dan juga Eropa. Ada 12 negara yang diundang dalam semintar tersebut di antaranya, Amerika Serikat, Australia, Eropa dan ASIA.

"Mereka diundang kita ajak untuk berdiskusi bagaimana sebetulnya ilmu pertahanan tersebut bisa mencapai SDGs," katanya.

Menurut Octavian penting bagi masyarakat untuk memahami ilmu pertahanan, agar ilmu tersebut tidak hanya dikuasai oleh militer saja. Siapapun baik itu masyarakat sipil, aparatur pemerintahan, legislatif harus mengerti terhadap ilmu tersebut.

Ia mencontohkan pendidikan di Unhan mengkaji ilmu pertahanan pada titik tertentu juga berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti ilmu ekonomi pertahanan membahas ekonomi secara mikro, makro lalu meningkat secara internasional, selanjutnya ekonomi pertahanan.

Di fakultas ekonomi mempelajari ekonomi internasional, sedangkan Unhan mempelajari dari ekonomi internasional menjadi ekonomi pertahanan. Pada ekonomi internasional dibahas keunggulan komparatif satu negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Tapi pada pertahanan, tidak hanya membahas keunggulan komparatif saja, tetapi juga ekonomi pertahananya," kata Octavian.

Octavian menambahkan salah satu peran ilmu pertahanan dalam mewujudkan SDGs sebagai stabilitas keamanan seperti upaya mempertahankan keamanan maritim yang sejajar dengan visi pemerintah Indonesia menjadi poros maritim dunia.

"Hasil seminar ini nantinya diharapkan lahirnya pemikiran-pemikiran dari para ilmuwan, yang akan kita bagi kepada pemerintah sebagai bahan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan," kata Octavian.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017