Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) memberikan layanan kesehatan di Banjar Dinas Desa Adat Geriana Kauh Karangasem Provinsi Bali.

Direktur DPPM UI Prof Agung Waluyo di Kampus UI Depok Jumat, mengatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk membangun resiliensi masyarakat guna menciptakan masyarakat yang mandiri.

Pada program ini, UI bekerja sama dengan sivitas akademika dan tenaga kesehatan dari beberapa lembaga yang memberikan layanan kesehatan, antara lain STIKES Kesdam IX Udayana, STIKES Wira Medika Bali, PT Unicare Clinic, RSU Prima Medika Denpasar, dan UPTD Puskesmas Selat.

“Dalam mengembangkan Desa Geriana Kauh, kami mengenali apa saja potensi daerah ini dan tantangan yang dihadapi," katanya.

Selanjutnya, bersama para mitra terkait, pihaknya berkoordinasi untuk memetakan persoalan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, dan masalah kesehatan ini adalah yang penting dan mendesak.

Sejak tahun 2016, UI telah menginisiasi berbagai program untuk Desa Adat Geriana Kauh, termasuk pelestarian Tari Sang Hyang Dedari yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Intangible World Heritage.

UI mendirikan Museum Sang Hyang Dedari Giri Amerta yang diresmikan pada 2019 sebagai upaya untuk menjaga warisan budaya sekaligus menumbuhkan pariwisata desa agar masyarakat adat dapat mandiri.

Akan tetapi, banyak tantangan yang dihadapi oleh warga di kaki Gunung Agung tersebut, salah satunya masalah kesehatan serius.

Tercatat ada lima penyakit yang banyak diderita oleh warga Geriana Kauh, yakni hipertensi, diabetes melitus, dispepsia, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), dan hepatitis.

Karena itu, Tim Pengabdi UI bekerja sama dengan sivitas akademika dan tenaga kesehatan setempat mengadakan kegiatan pelayanan kesehatan yang berlangsung di dua tempat, yakni Museum Sang Hyang Dedari dan Banjar Dinas Geriana Kauh, pada 26–27 Agustus 2024.

Dalam pelaksanaannya, Tim Pengabdi UI diketuai oleh Dosen Fakultas Ilmu Pengetahun Budaya (FIB) Dr Ali Akbar SS M Hum, dengan anggota yakni drg Benso Sulijaya Sp Perio (K) Ph D (Fakultas Kedokteran Gigi), Danang Aryo Nugroho S Hum (FIB).

Serta dari DPPM, yaitu Dr Luh Gede Saraswati Putri SS M Hum, Ns. La Ode Abdul Rahman S Kep MBA, dan Ricky A. Septiawan SE.

Pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.

Menurut Ns. Ketut Lisnawati S Kep M Kep Sp Kep MB, dosen STIKES Wira Medika Bali, dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, kasus yang paling banyak ditemukan adalah kolesterol, asam urat, dan gula darah.

"Kurangnya informasi terkait jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi membuat warga memiliki pola makan tidak seimbang,"katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024