Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) memberikan edukasi pendidikan dan kesehatan kepada warga di Motaain, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UI Sabrina Nabila Putri di Kampus UI Depok, Rabu, mengatakan program ini mencakup kegiatan belajar mengajar (KBM) formal dan informal serta intervensi kesehatan.
Sabrina yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) mengatakan KBM formal menggunakan metode fun learning yang bertujuan meningkatkan minat belajar siswa serta mendukung perkembangan mereka secara optimal.
"Bentuk sumbangsih kepada masyarakat yang dilakukan di lokasi tersebut berupa aksi di bidang pendidikan dan kesehatan yang diberi tema 'Atambua Menggapai Pelita'," katanya.
Kegiatan ini diinisiasi bersama oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG, BEM Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat FKG, dan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UI.
Baca juga: Akademisi UI edukasi budi daya lebah dan pemasaran produk madu
Menurut dia, kegiatan intervensi kesehatan juga dilakukan kepada masyarakat setempat yang berlangsung di Gereja Kapela St. Mikhael Seroja.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dasar kepada komunitas setempat tersebut dihadiri lebih dari 50 orang.
Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan asam urat, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, serta penyuluhan kesehatan.
“Intervensi kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang sulit terjangkau. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada warga tetapi juga meningkatkan pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan,” kata Sabrina.
Kegiatan pengabdian masyarakat UI mendedikasikan ilmu dan pengetahuannya serta melakukan intervensi kesehatan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Motaain, Atambua dan masyarakat Kelurahan Silawan, Kabupaten Belu, NTT.
Baca juga: FMIPA UI edukasi siswa Depok guna tingkatkan minat dan kemampuan matematika
KBM informal meliputi Kelas Budaya Nusantara, Kelas Pengenalan Profesi, Kelas Literasi Digital untuk para guru, Kelas Gizi Seimbang, Kelas Kesenian, dan Kelas Panglima Lingkungan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres Motaain Maria Tai mengatakan pihaknya berterima kasih atas pengabdian masyarakat UI. Adanya adik-adik mahasiswa UI di sini dapat memberdayakan guru-guru di sekolah.
"Strategi dan metode pembelajaran di daerah pedalaman ini memang masih agak kurang, sehingga adanya program yang diberikan oleh teman-teman UI bisa membantu kami dalam memperkaya metode pengajaran dan pembelajaran,” katanya.
Salah seorang guru SD Inpres Motaain Yulous Muruk mengatakan bahwa dari kegiatan pengabdian ini tentu sekolah mengalami banyak perubahan dan mendapatkan sumbangan-sumbangan, baik ilmu maupun sarana yang dibangun.
"Puji Tuhan, Tim Pengabdian Masyarakat UI datang meninggalkan suatu fisik bangunan berupa tempat cuci tangan dan tempat sikat gigi. Menurut kami ini hal yang luar biasa,” ujarnya.
Baca juga: RSUI dan Vokasi UI gelar pengmas beri edukasi untuk anak Cerebral Palsy
Pihak sekolah berjanji akan tetap menjaga sarana yang telah dibangun oleh Tim Pengabdian Masyarakat UI ini. Ke depannya, pihak sekolah akan mengadakan pertemuan dengan orang tua murid guna mengedukasi dan mengajak mereka untuk bersama-sama menjaga sarana cuci tangan dan sikat gigi yang telah dibangun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Belu Rine Bere Baria menilai program-program yang dibawakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat UI ini merupakan program sinergisitas yang tepat dalam menjawab berbagai permasalahan, khususnya terkait pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Belu.
“Kami sangat berterima kasih sudah berkunjung dan melihat langsung kondisi kami di sini. Kami sangat membutuhkan pengabdian masyarakat seperti yang dilakukan oleh UI. Saya berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan bergeser ke desa lainnya yang juga menjadi serambi NKRI,” ujar Rine.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UI Sabrina Nabila Putri di Kampus UI Depok, Rabu, mengatakan program ini mencakup kegiatan belajar mengajar (KBM) formal dan informal serta intervensi kesehatan.
Sabrina yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) mengatakan KBM formal menggunakan metode fun learning yang bertujuan meningkatkan minat belajar siswa serta mendukung perkembangan mereka secara optimal.
"Bentuk sumbangsih kepada masyarakat yang dilakukan di lokasi tersebut berupa aksi di bidang pendidikan dan kesehatan yang diberi tema 'Atambua Menggapai Pelita'," katanya.
Kegiatan ini diinisiasi bersama oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG, BEM Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat FKG, dan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UI.
Baca juga: Akademisi UI edukasi budi daya lebah dan pemasaran produk madu
Menurut dia, kegiatan intervensi kesehatan juga dilakukan kepada masyarakat setempat yang berlangsung di Gereja Kapela St. Mikhael Seroja.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dasar kepada komunitas setempat tersebut dihadiri lebih dari 50 orang.
Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan asam urat, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, serta penyuluhan kesehatan.
“Intervensi kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang sulit terjangkau. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada warga tetapi juga meningkatkan pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan,” kata Sabrina.
Kegiatan pengabdian masyarakat UI mendedikasikan ilmu dan pengetahuannya serta melakukan intervensi kesehatan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Motaain, Atambua dan masyarakat Kelurahan Silawan, Kabupaten Belu, NTT.
Baca juga: FMIPA UI edukasi siswa Depok guna tingkatkan minat dan kemampuan matematika
KBM informal meliputi Kelas Budaya Nusantara, Kelas Pengenalan Profesi, Kelas Literasi Digital untuk para guru, Kelas Gizi Seimbang, Kelas Kesenian, dan Kelas Panglima Lingkungan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres Motaain Maria Tai mengatakan pihaknya berterima kasih atas pengabdian masyarakat UI. Adanya adik-adik mahasiswa UI di sini dapat memberdayakan guru-guru di sekolah.
"Strategi dan metode pembelajaran di daerah pedalaman ini memang masih agak kurang, sehingga adanya program yang diberikan oleh teman-teman UI bisa membantu kami dalam memperkaya metode pengajaran dan pembelajaran,” katanya.
Salah seorang guru SD Inpres Motaain Yulous Muruk mengatakan bahwa dari kegiatan pengabdian ini tentu sekolah mengalami banyak perubahan dan mendapatkan sumbangan-sumbangan, baik ilmu maupun sarana yang dibangun.
"Puji Tuhan, Tim Pengabdian Masyarakat UI datang meninggalkan suatu fisik bangunan berupa tempat cuci tangan dan tempat sikat gigi. Menurut kami ini hal yang luar biasa,” ujarnya.
Baca juga: RSUI dan Vokasi UI gelar pengmas beri edukasi untuk anak Cerebral Palsy
Pihak sekolah berjanji akan tetap menjaga sarana yang telah dibangun oleh Tim Pengabdian Masyarakat UI ini. Ke depannya, pihak sekolah akan mengadakan pertemuan dengan orang tua murid guna mengedukasi dan mengajak mereka untuk bersama-sama menjaga sarana cuci tangan dan sikat gigi yang telah dibangun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Belu Rine Bere Baria menilai program-program yang dibawakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat UI ini merupakan program sinergisitas yang tepat dalam menjawab berbagai permasalahan, khususnya terkait pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Belu.
“Kami sangat berterima kasih sudah berkunjung dan melihat langsung kondisi kami di sini. Kami sangat membutuhkan pengabdian masyarakat seperti yang dilakukan oleh UI. Saya berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan bergeser ke desa lainnya yang juga menjadi serambi NKRI,” ujar Rine.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024