Karawang (Antara Megapolitan) - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menilai penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani seperti yang direncanakan pemerintah bisa lebih tepat sasaran dan tepat penggunaan sesuai dengan kebutuhan petani.
"Konsep penyaluran pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani cukup baik, agar bisa lebih tepat sasaran dan tepat penggunaan sesuai dengan kebutuhan petani," katanya, di Karawang, Minggu.
Terkait dengan rencana pemerintah pusat yang akan menyalurkan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani, kini pemkab tengah mempersiapan verifikasi pendataan ulang tentang jumlah petani di Karawang.
Pendataan tersebut dilakukan sebagai upaya memperkuat data seputar pertanian. Pendataan itu dilakukan bersama kelompok tani, dengan melibatkan petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian secara langsung.
"Mungkin saja kan data sekarang ada perubahan, seperti ada petani yang sudah beralih atau sudah meninggal dunia, namun masih tercantum dalam data sekarang. Jadi lebih baik didata ulang agar valid," kata dia.
Ia mengatakan, jika dilihat dua tahun terakhir, petani sempat mengeluhkan kekurangan pupuk. Tetapi saat ini dirinya belum mendengar lagi petani menjerit kekurangan pupuk.
"Jadi sekarang, sebenarnya penyaluran pupuk bersubsidi berjalan lancar. Bahkan pemerintah pusat juga siap mencabut izin distributor pupuk yang bermain atau melakukan penimbunan pupuk bersubsidi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Konsep penyaluran pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani cukup baik, agar bisa lebih tepat sasaran dan tepat penggunaan sesuai dengan kebutuhan petani," katanya, di Karawang, Minggu.
Terkait dengan rencana pemerintah pusat yang akan menyalurkan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani, kini pemkab tengah mempersiapan verifikasi pendataan ulang tentang jumlah petani di Karawang.
Pendataan tersebut dilakukan sebagai upaya memperkuat data seputar pertanian. Pendataan itu dilakukan bersama kelompok tani, dengan melibatkan petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian secara langsung.
"Mungkin saja kan data sekarang ada perubahan, seperti ada petani yang sudah beralih atau sudah meninggal dunia, namun masih tercantum dalam data sekarang. Jadi lebih baik didata ulang agar valid," kata dia.
Ia mengatakan, jika dilihat dua tahun terakhir, petani sempat mengeluhkan kekurangan pupuk. Tetapi saat ini dirinya belum mendengar lagi petani menjerit kekurangan pupuk.
"Jadi sekarang, sebenarnya penyaluran pupuk bersubsidi berjalan lancar. Bahkan pemerintah pusat juga siap mencabut izin distributor pupuk yang bermain atau melakukan penimbunan pupuk bersubsidi," kata dia.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017