Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menyiapkan studi kelayakan untuk penggunaan "autonomous rail rapid transit" (ART) atau yang dikenal dengan trem otonom, sebagai opsi pengganti sistem perkeretaan kota, trem.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Selasa, mengatakan studi kelayakan itu dilakukan lagi lantaran ada perubahan desain antara ART dan wacana trem yang sebelumnya.
“Iya (studi kelayakan) lagi, kan beda. Kalau koridor mungkin tetap ya. Tapi kalau misalnya hitungan rencana anggaran biaya dan sebagainya, itu pasti berubah lagi,” jelasnya.
Terkait kapan studi kelayakan dilaksanakan, Syarifah mengatakan Pemkot Bogor masih berkoordinasi dengan PT KAI.
Baca juga: Pemkot Bogor kaji trem otonom sebagai opsi pengganti transportasi massal
Seperti rencana pengadaan trem di kesempatan sebelumnya, kata Syarifah, moda ART ke depan juga dicanangkan menggunakan biaya yang berasal dari investor, bukan APBD.
Oleh karena itu Pemkot Bogor akan kembali melanjutkan penjajakan mencari investor untuk membiayai rencana ini.
“Iya (melanjutkan penjajakan yang sebelumnya). Kalau TOR (term of reference) kan kita sudah ada kajian berapa penumpang, berapa alur jalannya. Jadi data-data itu sangat sayang kalau nggak kita pakai,” ujar Syarifah.
Di sisi lain, kata dia, studi kelayakan ini juga bisa mempertimbangkan apakah ART lebih murah dibandingkan dengan trem yang membutuhkan biaya sekitar Rp1,7 triliun. Sebab, ART tidak membutuhkan rel seperti trem.
Baca juga: Pemkot Bogor bahas kembali penyediaan layanan transportasi massal trem
”Kami juga akan mengukur nih, beratnya ART sama nggak dengan trem sebelumnya. Kalau beratnya lebih ringan, lebih enak karena bebannya di bawah beban (trem sebelumnya). Kita kan banyak jembatan yang sudah tua ya. Beban itu masih bisa dilewati tanpa harus mengubah dulu konstruksinya,” ucapnya.
Diketahui, Pemkot Bogor tengah mengkaji ART atau yang dikenal dengan trem otonom, sebagai opsi pengganti sistem perkeretaan kota, trem, yang juga diwacanakan di Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024