Bogor (Antara Megapolitan) - Menjelang libur Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah/2017 sebanyak 153 pegawai dan tenaga pengajar Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, mengikuti pelatihan integritas yang diselenggarakan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Rabu.
"Sebagai negara agraris, membangun pertanian menjadi jati diri bangsa kita, STPP memiliki peran strategis dalam membangun sektor pertanian," kata Irjen Kementerian Pertanian, Justan Ridwan Siahaan.
Justan mengatakan, STPP tempat lahirnya penyuluh-penyuluh pertanian. Peran penyuluh sangat penting bagi sektor pertanian. Tanpa penyuluh pertanian tidak bisa berjalan maksimal.
Oleh karena itu lanjutnya, penguatan peran STPP menjadi prioritas Kementerian Pertanian, agar swasembada pangan terwujud dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.
"Membangun integritas dilakukan setiap saat, bahkan menjelang libur lebaran ini terbukti, pegawai dan tenaga pendidik STPP masih melek mengikuti pelatihan integritas," kata Justan.
Dalam paparannya, Justan mengingatkan, peran teknologi sangat diperlukan dalam membangun sektor pertanian. STPP dituntut mampu menghasilkan teknologi yang dapat memajukan pertanian Indonesia.
Saat ini lanjutnya, STPP mulai dilirik banyak pihak. Terlihat dari banyaknya jumlah peminat yang ingin masuk ke sekolah penghasil penyuluh tersebut, setiap tahunnya mencapai ribuan orang.
Tahun ini Kementerian Pertanian melakukan seleksi ketat dalam menyaring calon mahasiswa baru STPP dengan memberlakukan tes masuk yang terpusat di Jakarta. Menteri Pertanian juga mengamanatkan agar, calon mahasiswa baru merupakan utusan daerah yang memiliki semangat kerja keras.
Justan mengatakan, problematika dan tantangan menjadi aparatur sipil negara (ASN) beragam. Kondisi ASN saat ini (persepsi) memiliki jenjang karir, kesejahteraan meningkat, tetapi rawan godaan seperti korupsi, gratifikasi, pungutan liar, dan suap.
"Strategi Kementerian Pertanian dalam menghadapi godaan ini adalah pengawasan menyeluruh, mulai dari rancangan program hingga eksekusi di lapangan, semua harus sesuai, menteri juga menginstruksikan semua pengadaan di katalogkan," kata Justan.
Justan menambahkan, membangun integritas sama seperti menanam pohon jika dirawat dengan baik sejak awal ditanam akan menghasilkan pohon yang tumbuh sehat. Pohon kelebihan pupuk tidak akan sehat, begitu juga sebaliknya.
"Membangun integritas kepemimpinan untuk mewujudkan swasembada pangan menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045," kata Justan.
Sementara itu, Ketua STPP Bogor, Nazaruddin menambahkan, pelatihan integritas diikuti 153 pegawai dan tenaga pengajar di lingkungan STPP Bogor jurusan Pertanian dan STPP Cinagara jurusan Peternakan.
"Diharapkan pelatihan menjadi renungan bagi STPP agar bisa lebih baik dalam menjalankan tugasnya," kata Nazaruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Sebagai negara agraris, membangun pertanian menjadi jati diri bangsa kita, STPP memiliki peran strategis dalam membangun sektor pertanian," kata Irjen Kementerian Pertanian, Justan Ridwan Siahaan.
Justan mengatakan, STPP tempat lahirnya penyuluh-penyuluh pertanian. Peran penyuluh sangat penting bagi sektor pertanian. Tanpa penyuluh pertanian tidak bisa berjalan maksimal.
Oleh karena itu lanjutnya, penguatan peran STPP menjadi prioritas Kementerian Pertanian, agar swasembada pangan terwujud dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.
"Membangun integritas dilakukan setiap saat, bahkan menjelang libur lebaran ini terbukti, pegawai dan tenaga pendidik STPP masih melek mengikuti pelatihan integritas," kata Justan.
Dalam paparannya, Justan mengingatkan, peran teknologi sangat diperlukan dalam membangun sektor pertanian. STPP dituntut mampu menghasilkan teknologi yang dapat memajukan pertanian Indonesia.
Saat ini lanjutnya, STPP mulai dilirik banyak pihak. Terlihat dari banyaknya jumlah peminat yang ingin masuk ke sekolah penghasil penyuluh tersebut, setiap tahunnya mencapai ribuan orang.
Tahun ini Kementerian Pertanian melakukan seleksi ketat dalam menyaring calon mahasiswa baru STPP dengan memberlakukan tes masuk yang terpusat di Jakarta. Menteri Pertanian juga mengamanatkan agar, calon mahasiswa baru merupakan utusan daerah yang memiliki semangat kerja keras.
Justan mengatakan, problematika dan tantangan menjadi aparatur sipil negara (ASN) beragam. Kondisi ASN saat ini (persepsi) memiliki jenjang karir, kesejahteraan meningkat, tetapi rawan godaan seperti korupsi, gratifikasi, pungutan liar, dan suap.
"Strategi Kementerian Pertanian dalam menghadapi godaan ini adalah pengawasan menyeluruh, mulai dari rancangan program hingga eksekusi di lapangan, semua harus sesuai, menteri juga menginstruksikan semua pengadaan di katalogkan," kata Justan.
Justan menambahkan, membangun integritas sama seperti menanam pohon jika dirawat dengan baik sejak awal ditanam akan menghasilkan pohon yang tumbuh sehat. Pohon kelebihan pupuk tidak akan sehat, begitu juga sebaliknya.
"Membangun integritas kepemimpinan untuk mewujudkan swasembada pangan menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045," kata Justan.
Sementara itu, Ketua STPP Bogor, Nazaruddin menambahkan, pelatihan integritas diikuti 153 pegawai dan tenaga pengajar di lingkungan STPP Bogor jurusan Pertanian dan STPP Cinagara jurusan Peternakan.
"Diharapkan pelatihan menjadi renungan bagi STPP agar bisa lebih baik dalam menjalankan tugasnya," kata Nazaruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017