Masyarakat Jawa Barat sangat mengenal istilah Bank Emok dan menjadi  perbincangan karena aktivitasnya yang lebih banyak merugikan masyarakat.

Indriana, salah satu nasabah PNM Mekaar dari Depok, Jumat mengatakan kaum ibu yang ingin memulai atau sudah memiliki usaha agar tidak terjebak oleh Bank Emok.

"Ibu-ibu harus lebih pintar mengelola usaha dan mendapatkan modal. Saya memilih PNM Mekaar," ujar pemilik usaha gorengan ini.

Menurutnya, bergabung dengan PNM Mekaar sangat membantu dirinya karena diberikan modal kerja, pelatihan usaha, dan pasar melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).

Pernyataan Indriana diamini Selly, nasabah Mekaar lainnya dari Depok. “Saya punya usaha salon dan parfum. PNM Mekaar sangat membantu dengan pelatihan mengembangkan usaha ini,” katanya.

Selly menegaskan bunga bank emok yang tinggi menyulitkan usaha untuk berkembang.

"Jangan terjebak Bank Emok. Saya emoh Bank Emok, lebih baik ikutan PNM Mekaar yang terbukti meningkatkan usaha saya dan membuat keluarga semakin sejahtera," ujar Selly.

Ternyata layanan Bank Emok yang menyasar langsung kepada keluarga  sudah ada cukup lama di Jawa Barat sehingga istilah Bank Emok sangat populer di masyarakat Jawa Barat.

Pinjaman Bank Emok biasanya digunakan untuk modal usaha, tetapi pada prakteknya juga digunakan untuk keperluan darurat keluarga lainnya, seperti untuk biaya anak sekolah dan biaya berobat bagi keluarga yang sakit.

Biasanya jasa Bank Emok digunakan karena terpaksa dan adanya tekanan ekonomi keluarga yang cukup berat.

Di saat banyak kebutuhan, masyarakat tak pikir panjang menggunakan jasa Bank Emok di lingkungannya. Pengguna jasa Bank Emok biasanya tak memiliki dukungan sosial yang cukup.

Dukungan sosial seperti dari keluarga besar dan tetangga juga sangat terbatas. Kondisi tersebut memaksa masyarakat harus meminjam uang di Bank Emok.

Dengan syarat dan ketentuan mudah, membuat Bank Emok seringkali jadi jalan pintas memperoleh dana darurat yang cepat cair, tanpa menimbang tingginya bunga pinjaman bahkan jika terlambat berakibat pada bunga berbunga.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024