Personel gabungan menggelar simulasi sistem pengamanan kota di depan Balai Kota Sukabumi pada Rabu untuk memastikan kesiapan tim pengamanan dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Simulasi pengamanan ini diikuti oleh ratusan personel dari Polres Sukabumi Kota Satuan Brimob Polda Jabar, Kodim 0607 Kota Sukabumi, Dinas Perhubungan dan Satpol Pamong Praja Kota Sukabumi yang juga disaksikan langsung oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan (Forkopimda) Kota Sukabumi beserta Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Sukabumi.
"Simulasi sistem pengamanan kota ini untuk mengetahui sekaligus memperlihatkan kesiapan Polres Sukabumi Kota dalam menghadapi situasi kontijensi atau darurat saat pelaksanaan pilkada," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: Ratusan personel kepolisian siap amankan Pilkada serentak Sukabumi
Baca juga: Polres Sukabumi periksa kesiapan pengamanan pelaksanaan pilkada serentak 2020
Menurut Rita, simulasi ini melibatkan sedikitnya 575 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Kota Sukabumi. Dalam pelaksanaannya, simulasi ini dibuat menyerupai kejadian sesungguhnya. Agar personel yang diturunkan nanti jika benar terjadi kerusuhan sudah mengetahui standar operasional prosedur (SOP) pengamanan.
Maka dari itu, simulasi ini digambarkan dengan suasana kota yang tengah mencekam di mana terdapat massa yang berunjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi yang tidak terima dengan hasil pilkada.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan lancar dan damai, namun tiba-tiba terjadi bentrokan akibat adanya ulah provokator yang memprovokasi massa untuk menyerang petugas yang tengah melakukan pengaman yang berujung terhadap kerusuhan.
Dalam simulasi juga diperlihatkan bagaimana cara petugas memberikan pertolongan kepada personel maupun pengunjuk rasa yang terluka akibat bentrokan tersebut serta upaya mengamankan provokator agar kerusuhan tidak melebar.
Baca juga: Calon Kepala Daerah Sukabumi Dikawal Enam Polisi
"Simulasi ini untuk memberikan gambaran situasi yang kemungkinan akan terjadi, kemudian bagaimana cara penanganan serta menunjukkan bahwa kami siap melaksanakan pengamanan," tambahnya.
Di sisi lain, Rita mengimbau kepada seluruh warga yang berada di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota menjelang pesta demokrasi lima tahunan ini agar bisa menahan diri, tidak mudah terprovokasi maupun cepat percaya kepada informasi yang belum jelas kebenarannya (hoaks), kampanye hitam dan lain sebagainya.
Ia juga mengajak agar pilkada ini dilaksanakan dengan riang gembira, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak mudah terpecah belah. Berbeda pilihan merupakan hal yang biasa pada pemilu yang mencirikan demokrasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Simulasi pengamanan ini diikuti oleh ratusan personel dari Polres Sukabumi Kota Satuan Brimob Polda Jabar, Kodim 0607 Kota Sukabumi, Dinas Perhubungan dan Satpol Pamong Praja Kota Sukabumi yang juga disaksikan langsung oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan (Forkopimda) Kota Sukabumi beserta Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Sukabumi.
"Simulasi sistem pengamanan kota ini untuk mengetahui sekaligus memperlihatkan kesiapan Polres Sukabumi Kota dalam menghadapi situasi kontijensi atau darurat saat pelaksanaan pilkada," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: Ratusan personel kepolisian siap amankan Pilkada serentak Sukabumi
Baca juga: Polres Sukabumi periksa kesiapan pengamanan pelaksanaan pilkada serentak 2020
Menurut Rita, simulasi ini melibatkan sedikitnya 575 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Kota Sukabumi. Dalam pelaksanaannya, simulasi ini dibuat menyerupai kejadian sesungguhnya. Agar personel yang diturunkan nanti jika benar terjadi kerusuhan sudah mengetahui standar operasional prosedur (SOP) pengamanan.
Maka dari itu, simulasi ini digambarkan dengan suasana kota yang tengah mencekam di mana terdapat massa yang berunjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi yang tidak terima dengan hasil pilkada.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan lancar dan damai, namun tiba-tiba terjadi bentrokan akibat adanya ulah provokator yang memprovokasi massa untuk menyerang petugas yang tengah melakukan pengaman yang berujung terhadap kerusuhan.
Dalam simulasi juga diperlihatkan bagaimana cara petugas memberikan pertolongan kepada personel maupun pengunjuk rasa yang terluka akibat bentrokan tersebut serta upaya mengamankan provokator agar kerusuhan tidak melebar.
Baca juga: Calon Kepala Daerah Sukabumi Dikawal Enam Polisi
"Simulasi ini untuk memberikan gambaran situasi yang kemungkinan akan terjadi, kemudian bagaimana cara penanganan serta menunjukkan bahwa kami siap melaksanakan pengamanan," tambahnya.
Di sisi lain, Rita mengimbau kepada seluruh warga yang berada di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota menjelang pesta demokrasi lima tahunan ini agar bisa menahan diri, tidak mudah terprovokasi maupun cepat percaya kepada informasi yang belum jelas kebenarannya (hoaks), kampanye hitam dan lain sebagainya.
Ia juga mengajak agar pilkada ini dilaksanakan dengan riang gembira, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak mudah terpecah belah. Berbeda pilihan merupakan hal yang biasa pada pemilu yang mencirikan demokrasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024