Brawijaya IVF Center berinisiatif mengadakan seminar “Update in Infertility Care” dengan menghadirkan narasumber Dr. Robert Fisher, M.D, pelopor dan pendiri Fertility Center Hamburg, Jerman, klinik IVF terbesar dan terkemuka di Jerman.
Dr. Robert Fischer, M.D. adalah anggota aktif dari American Society of Reproductive Medicine (ASRM), anggota pendiri European Society of Human Reproduction (ESHRE), dan anggota komite penasihat serta anggota pendiri “AG Gynakologische Endokrinologie und Fortpflanzungsmedizin” (DGGEF) dan “Berufsverband Reproduktionsmedizischer Zentren" (BRZ) yang keduanya berpusat di Jerman.
Pada seminar tersebut, sebagai Reproductive Endocrinologist dan Medical Director Fertility Center Hamburg yang ahli dan berpengalaman lebih dari 40 tahun pada bidang IVF, Dr. Robert Fischer berbagi pengalaman dengan pengetahuan klinis terhadap tindakan IVF yang kompleks.
Dipimpin oleh dr. Agatha Pradana, Sp.OG, M.Si sebagai moderator, diskusi menjadi semakin produktif dan mengeksplorasi wawasan serta perspektif yang beragam dari para narasumber, para dokter, dan tenaga medis yang hadir.
dr. Mohammad Haekal, SpOG-KFER, FICS, MIGS selaku Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Konsultan Fertilitas mengungkapkan, "Fertilisasi in vitro (IVF) merupakan salah satu solusi terbaik bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.
Teknologi ini memungkinkan pembuahan terjadi di luar tubuh wanita, di mana sel telur dan sperma dipertemukan dalam lingkungan laboratorium yang terkendali. Melalui proses ini, kita dapat memantau dan mengoptimalkan setiap tahapan pembuahan hingga embrio siap untuk ditanamkan kembali ke dalam rahim, ucapnya.
IVF tidak hanya memberikan harapan bagi pasangan yang mengalami infertilitas, tetapi juga membuka peluang untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah reproduksi yang lebih kompleks.
Dengan perkembangan teknologi dan penelitian yang terus menerus, tingkat keberhasilan IVF semakin meningkat, memberikan kesempatan yang lebih besar bagi pasangan untuk mewujudkan impian mereka memiliki anak, tambahnya.
Sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi dengan fokus pada fertilitas, saya melihat langsung dampak positif yang diberikan oleh teknologi ini kepada banyak keluarga.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap pasangan memiliki kondisi yang unik, dan keberhasilan IVF juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, kesehatan reproduksi, dan kondisi medis lainnya.
Oleh karena itu, konsultasi dan penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
dr. UF Bagazi, Sp.OG, direktur operasional Brawijaya Hospital Antasari, mengatakan tujuan adanya seminar ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pelayanan pasien infertilitas yang dapat kami terapkan pada Brawijaya IVF Center.
“Jerman adalah salah satu negara pelopor adanya program bayi tabung atau IVF di dunia, sehingga dengan kami mengundang Dr. Robert Fischer, M.D, harapan kami dapat memberikan perspektif untuk membentuk Brawijaya IVF Center menjadi layanan infertilitas terdepan di Indonesia,” lanjut dr. UF Bagazi, Sp.OG.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Dr. Robert Fischer, M.D. adalah anggota aktif dari American Society of Reproductive Medicine (ASRM), anggota pendiri European Society of Human Reproduction (ESHRE), dan anggota komite penasihat serta anggota pendiri “AG Gynakologische Endokrinologie und Fortpflanzungsmedizin” (DGGEF) dan “Berufsverband Reproduktionsmedizischer Zentren" (BRZ) yang keduanya berpusat di Jerman.
Pada seminar tersebut, sebagai Reproductive Endocrinologist dan Medical Director Fertility Center Hamburg yang ahli dan berpengalaman lebih dari 40 tahun pada bidang IVF, Dr. Robert Fischer berbagi pengalaman dengan pengetahuan klinis terhadap tindakan IVF yang kompleks.
Dipimpin oleh dr. Agatha Pradana, Sp.OG, M.Si sebagai moderator, diskusi menjadi semakin produktif dan mengeksplorasi wawasan serta perspektif yang beragam dari para narasumber, para dokter, dan tenaga medis yang hadir.
dr. Mohammad Haekal, SpOG-KFER, FICS, MIGS selaku Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Konsultan Fertilitas mengungkapkan, "Fertilisasi in vitro (IVF) merupakan salah satu solusi terbaik bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.
Teknologi ini memungkinkan pembuahan terjadi di luar tubuh wanita, di mana sel telur dan sperma dipertemukan dalam lingkungan laboratorium yang terkendali. Melalui proses ini, kita dapat memantau dan mengoptimalkan setiap tahapan pembuahan hingga embrio siap untuk ditanamkan kembali ke dalam rahim, ucapnya.
IVF tidak hanya memberikan harapan bagi pasangan yang mengalami infertilitas, tetapi juga membuka peluang untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah reproduksi yang lebih kompleks.
Dengan perkembangan teknologi dan penelitian yang terus menerus, tingkat keberhasilan IVF semakin meningkat, memberikan kesempatan yang lebih besar bagi pasangan untuk mewujudkan impian mereka memiliki anak, tambahnya.
Sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi dengan fokus pada fertilitas, saya melihat langsung dampak positif yang diberikan oleh teknologi ini kepada banyak keluarga.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap pasangan memiliki kondisi yang unik, dan keberhasilan IVF juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, kesehatan reproduksi, dan kondisi medis lainnya.
Oleh karena itu, konsultasi dan penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
dr. UF Bagazi, Sp.OG, direktur operasional Brawijaya Hospital Antasari, mengatakan tujuan adanya seminar ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pelayanan pasien infertilitas yang dapat kami terapkan pada Brawijaya IVF Center.
“Jerman adalah salah satu negara pelopor adanya program bayi tabung atau IVF di dunia, sehingga dengan kami mengundang Dr. Robert Fischer, M.D, harapan kami dapat memberikan perspektif untuk membentuk Brawijaya IVF Center menjadi layanan infertilitas terdepan di Indonesia,” lanjut dr. UF Bagazi, Sp.OG.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024