Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mencatat ada 24 desa di 12 kecamatan terdampak kekeringan dan mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo mengungkapkan kekurangan air bersih yang tersebar di 24 desa itu disebabkan sumber mata air di masing-masing dusun mulai mengecil dan bahkan sudah mengering.
"Kami sudah melakukan pendistribusian air bersih sejak memasuki musim kemarau pada bulan Juli 2024," ujar dia di Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Dalam pendistribusian air bersih ke puluhan dusun di 24 desa yang mengalami kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari itu, lanjut Sigit, dilakukan secara bergantian menggunakan truk tangki kapasitas 5.000 liter.
Baca juga: 30 desa dari 14 kecamatan di Probolinggo Jatim alami krisis air bersih
Setiap harinya, kata dia, petugas BPBD Bondowoso hanya mampu mengirim atau mendistribusikan air bersih sebanyak 10.000 liter atau dua truk tangki masing-masing kapasitas 5.000 liter.
"Jadi, setiap hari kami mendistribusikan air bersih ke wilayah kekurangan air bersih dua truk tangki per hari, karena keterbatasan armada yang kami miliki," ujar Sigit.
Namun demikian, menurut dia, BPBD memprioritaskan pengiriman air bersih ke wilayah terdampak kekeringan terparah, salah satunya di beberapa dusun di Desa Batuampar, Kecamatan Cerme.
"Di Desa Batuampar ini menjadi prioritas kami mendistribusikan air bersih, karena sangat parah. Sebelumnya warga di desa tersebut informasinya sempat membeli air Rp5.000 per jerigen," kata Sigit.
Baca juga: Warga terdampak kemarau di Cilacap capai 7.508 jiwa
Dia menambahkan, sesuai prosedur pemerintahan desa mengirim surat permohonan dan selanjutnya BPBD menindak lanjuti dengan pengiriman air bersih.
Selain mendistribusikan air bersih, BPBD Bondowoso juga memberikan bantuan jerigen kapasitas 10 liter dan 5 liter kepada masyarakat terdampak kekurangan air bersih.
"Selain mendistribusikan air bersih, kami juga memberikan bantuan jerigen kepada masyarakat terdampak kekurangan air bersih, termasuk tandon air di beberapa lokasi," kata Sigit.
Adapun desa terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih, Desa Sumber Anyar (Kecamatan Maesan), Alas Sumur, Sukokerto, Sukodono (Kecamatan Pujer), Desa Gadingsari, Patemon (Kecamatan Pakem), Desa Wringin (Kecamatan Wringin), Klabang, Purnama (Kecamatan Tegal Ampel), Gentong, Kalianyar (Kecamatan Taman Krocok).
Baca juga: Pemkab Bekasi mitigasi klaster logistik kekeringan
Desa Taal (Kecamatan Tapen), Blimbing, Karang Anyar, Leprak (Kecamatan Klabang), Walidono, (Kecamatan Prajekan), Botolinggo, Klekean (Kecamatan Botolinggo), Desa Cerme, Batu Ampar (Kecamatan Cerme), Desa Tegal Jati (KecamatanSumberwringin).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo mengungkapkan kekurangan air bersih yang tersebar di 24 desa itu disebabkan sumber mata air di masing-masing dusun mulai mengecil dan bahkan sudah mengering.
"Kami sudah melakukan pendistribusian air bersih sejak memasuki musim kemarau pada bulan Juli 2024," ujar dia di Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Dalam pendistribusian air bersih ke puluhan dusun di 24 desa yang mengalami kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari itu, lanjut Sigit, dilakukan secara bergantian menggunakan truk tangki kapasitas 5.000 liter.
Baca juga: 30 desa dari 14 kecamatan di Probolinggo Jatim alami krisis air bersih
Setiap harinya, kata dia, petugas BPBD Bondowoso hanya mampu mengirim atau mendistribusikan air bersih sebanyak 10.000 liter atau dua truk tangki masing-masing kapasitas 5.000 liter.
"Jadi, setiap hari kami mendistribusikan air bersih ke wilayah kekurangan air bersih dua truk tangki per hari, karena keterbatasan armada yang kami miliki," ujar Sigit.
Namun demikian, menurut dia, BPBD memprioritaskan pengiriman air bersih ke wilayah terdampak kekeringan terparah, salah satunya di beberapa dusun di Desa Batuampar, Kecamatan Cerme.
"Di Desa Batuampar ini menjadi prioritas kami mendistribusikan air bersih, karena sangat parah. Sebelumnya warga di desa tersebut informasinya sempat membeli air Rp5.000 per jerigen," kata Sigit.
Baca juga: Warga terdampak kemarau di Cilacap capai 7.508 jiwa
Dia menambahkan, sesuai prosedur pemerintahan desa mengirim surat permohonan dan selanjutnya BPBD menindak lanjuti dengan pengiriman air bersih.
Selain mendistribusikan air bersih, BPBD Bondowoso juga memberikan bantuan jerigen kapasitas 10 liter dan 5 liter kepada masyarakat terdampak kekurangan air bersih.
"Selain mendistribusikan air bersih, kami juga memberikan bantuan jerigen kepada masyarakat terdampak kekurangan air bersih, termasuk tandon air di beberapa lokasi," kata Sigit.
Adapun desa terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih, Desa Sumber Anyar (Kecamatan Maesan), Alas Sumur, Sukokerto, Sukodono (Kecamatan Pujer), Desa Gadingsari, Patemon (Kecamatan Pakem), Desa Wringin (Kecamatan Wringin), Klabang, Purnama (Kecamatan Tegal Ampel), Gentong, Kalianyar (Kecamatan Taman Krocok).
Baca juga: Pemkab Bekasi mitigasi klaster logistik kekeringan
Desa Taal (Kecamatan Tapen), Blimbing, Karang Anyar, Leprak (Kecamatan Klabang), Walidono, (Kecamatan Prajekan), Botolinggo, Klekean (Kecamatan Botolinggo), Desa Cerme, Batu Ampar (Kecamatan Cerme), Desa Tegal Jati (KecamatanSumberwringin).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024