Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan bonus demografi menjadi salah satu andalan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk mendukung pemerintah pusat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Bonus demografi menjadi salah satu pendukung utama menyongsong Indonesia Emas 2045, tentunya setiap daerah mempunyai peran masing-masing agar target tersebut bisa terwujud dan Kabupaten Sukabumi menyiapkan segala sesuatunya, salah satunya dengan meningkat kualitas sumber daya manusia (SDM)," katanya di Sukabumi, Rabu.

Menurut Marwan, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi mencapai 2,8 juta jiwa yang tersebar di 47 kecamatan, sekitar 70 persen berada di usia produktif atau antara usia 15 sampai 64 tahun dan sisanya lanjut usia di atas 64 tahun serta anak sampai remaja usia 0-14 tahun.

Baca juga: Program santripreneur bertujuan untuk optimalkan bonus demografi

Namun demikian, bonus demografi memiliki dampak positif dan negatif. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus berupaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) agar potensi SDM ini benar-benar termanfaatkan yang diintervensi melalui program pemberdayaan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan dan lain sebagainya.

Adapun pemberdayaan yang dilakukan pihaknya seperti memberikan pelatihan agar mereka yang berada di usia produktif ini bisa produktif, tidak ketergantungan dengan orang lain kemudian memiliki jiwa kompetensi, inovatif dan kreatif.

Sehingga berbagai potensi sumber daya alam (SDA) yang miliki Kabupaten Sukabumi benar-benar dimanfaatkan oleh warga untuk meningkatkan kesejahteraan individu, keluarga hingga daerah bahkan nasional.

Kemudian di sektor kesehatan, Pemkab Sukabumi pun menaruh perhatian terhadap sektor ini seperti percepatan pengentasan stunting, mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan, perbaikan sarana sanitasi, pemberian makanan bergizi serta menjaga kualitas kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit, meningkatkan angka harapan hidup dan lain sebagainya.

Selanjutnya pada bidang pendidikan, Pemkab Sukabumi saat ini sangat fokus terhadap peningkatan kualitas dunia pendidikan karena sangat berpengaruh terhadap IPM seperti meluncurkan berbagai program agar tidak lagi ada anak yang putus sekolah karena ketiadaan biaya salah satunya melalui program beasiswa.

Lalu, memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, memberikan bantuan kepada guru madrasah, meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pendidikan melalui sosialisasi dan lain sebagainya.

"Bonus demografi tentunya harus dikelola dengan baik untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas, sehat dan berakhlak. Untuk itu, kami terus berupaya menyediakan SDM yang seperti ini untuk mendukung Indonesia Emas 2045," katanya.

Namun demikian, Marwan mengatakan pihaknya tidak bisa bekerja sendiri agar bonus demografi bisa menjadi penentu kemajuan daerah, tetapi perlu adanya dukungan khususnya dari masyarakat yang peduli dan sadar terhadap masa depan bangsa dengan tidak mengandalkan orang lain.*

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024