Bekasi (Antara Megapolitan) - Perseroan Terbatas Jasa Marga Jakarta-Cikampek menyetop sementara tiga proyek infrastruktur bernilai triliunan rupiah di Tol Jakarta-Cikampek mulai H-10 hingga H+10 Lebaran 2017.
"Penghentian sementara proyek ini sesuai dengan kesepakatan kami dengan pelaksana proyek agar tidak menganggu aktivitas mudik masyarakat yang mengarah ke timur," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Handoyo di Bekasi, Jumat.
Tiga proyek yang dimaksud adalah light rail transit (LRT) Jabodetabek, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan tol layang Jakarta-Cikampek II.
"Dengan adanya penyetopan sementara proyek ini, badan tol bisa makin lebar," katanya.
Menurut Handoyo, tidak adanya aktivitas pengerjaan proyek tersebut, pihaknya akan menambah satu lajur badan jalan dari semula empat lajur menjadi lima lajur.
Selain itu, pihaknya juga telah menyebar surat edaran terkait dengan larangan pengoperasionalan kendaraan besar di ruas Tol Jakarta-Cikampek mulai H-10 hingga H+10 Idulfitri 1438 Hijriah.
Aturan itu tidak berlaku bagi kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan sembako karena menyangkut kepentingan umum.
Strategi lainnya untuk mengurai kepadatan adalah memaksimalkan pelayanan Pintu Gerbang Tol Utama Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Kami akan operasionalkan 20 gardu ke arah timur, sementara arus balik ke arah barat sebanyak 30 unit gardu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Penghentian sementara proyek ini sesuai dengan kesepakatan kami dengan pelaksana proyek agar tidak menganggu aktivitas mudik masyarakat yang mengarah ke timur," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Handoyo di Bekasi, Jumat.
Tiga proyek yang dimaksud adalah light rail transit (LRT) Jabodetabek, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan tol layang Jakarta-Cikampek II.
"Dengan adanya penyetopan sementara proyek ini, badan tol bisa makin lebar," katanya.
Menurut Handoyo, tidak adanya aktivitas pengerjaan proyek tersebut, pihaknya akan menambah satu lajur badan jalan dari semula empat lajur menjadi lima lajur.
Selain itu, pihaknya juga telah menyebar surat edaran terkait dengan larangan pengoperasionalan kendaraan besar di ruas Tol Jakarta-Cikampek mulai H-10 hingga H+10 Idulfitri 1438 Hijriah.
Aturan itu tidak berlaku bagi kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan sembako karena menyangkut kepentingan umum.
Strategi lainnya untuk mengurai kepadatan adalah memaksimalkan pelayanan Pintu Gerbang Tol Utama Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Kami akan operasionalkan 20 gardu ke arah timur, sementara arus balik ke arah barat sebanyak 30 unit gardu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017