Bogor (Antara Megapolitan) - Keseimbangan alam merupakan sebuah kondisi yang diharapkan pada sebuah lingkungan. Pada masa ini keseimbangan alam yang telah rusak ditandakan oleh mulai berubahnya iklim dan tanda-tanda alam lainnya.

Berbagai upaya harus diusahakan untuk kembali menyeimbangkan alam termasuk di dalam lingkungan permukiman.

Berangkat dari tujuan ingin turut mengembalikan keseimbangan alam, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)
melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian kepada Masyarakat mengajak warga Desa Ciherang memelihara lebah.

Mengapa lebah? Ternyata di balik ukurannya yang kecil, lebah penghasil madu ini dapat menjadi agen indikator kesehatan lingkungan.

Erlangga beserta tim PKMM menggagas sebuah program yang diberi nama Lebah Masyarakat (Lekat). Melalui Lekat kegiatan ini ditujukan sebagai upaya peningkatan kondisi sosial ekonomi dan kualitas lingkungan masyarakat target program.

Diawali dengan sosialisasi dan perizinan, menggandeng Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang berlokasi di desa tersebut, Tim Lekat secara rutin mengajak warga untuk membudidayakan lebah.

''Awalnya ada lima kandang lebah yang dijadikan model, kami merancang ini seperti sistem tular yaitu ketika telah berhasil di lima kandang ini, warga lain dapat berminat untuk memiliki kandang sendiri juga,'' ujar Erlangga saat diwawancarai.

Kelima kandang yang dikelola oleh tim PKMM yaitu Erlangga, Arnando Dirvano Ardianto, Dinda Ratnasari, Dirwanto, dan Erika Nurdhajmi Laela bersama KNPI berada di sekretariat KNPI. Setiap minggunya tim Lekat mengunjungi Desa untuk memantau kondisi lebah dan melakukan pemeliharaan.

Berbagai rangkaian program pun dilakukan sebagai pendukung program ini seperti penanaman bunga matahari.

Bunga cantik penghasil nektar ini akan disebar di rumah-rumah warga sekitar kandang lebah sebagai produsen makanan lebah yang dipelihara.

Selain mendukung program, bunga matahari disukai oleh warga yang menanam di pekarangan rumah mereka karena keindahan bunganya.

Edukasi mengenai hubungan timbal balik antara bunga dan lebah pun dijelaskan melalui agenda pertemuan tim Lekat dengan warga saat kunjungan mingguan.

Manfaat ekonomi yang dituju dari program Lekat pun akan dinikmati warga saat panen madu yang diperkirakan berlangsung Mei hingga Juni 2017. Lebah dari spesies ''Aphis serena'' yang dipelihara ini selain penghasil madu juga bersifat jinak sehingga dipilih sebagai lebah peliharaan.

Untuk menunjang hasil panen madu juga dipersiapkan berbagai sarana seperti kemasan botol madu dan label.

''Meski berbagai kendala dirasakan oleh tim dalam program ini namun berbagai upaya juga dilakukan untuk mengatasinya. Dengan memelihara lebah danmenciptakan kondisi untuk lebah hidup sebenarnya telah  perlahan-lahan mengembalikan keseimbangan alam pada lingkungan warga,'' ujarnya.

Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat turut serta memperbaiki lingkungan sehingga turut memperbaiki kesehatan lingkungan juga.

Selain itu manfaat secara ekonomi juga didapat melaui madu yang dihasilkan. Di era ke depan saat perdesaan mulai menjadi tanah urban, diharapkan program semacam ini dapat menjadi solusi untuk perbaikan lingkungan.

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017