Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) diartikan sebagai anak yang lambat atau mengalami gangguan yang tidak akan berhasil di sekolah seperti anak-anak pada umumnya. 

ABK juga diartikan sebagai anak yang mengalami gangguan fisik, mental, inteligensi, dan emosi. Sehingga membutuhkan pembelajaran secara khusus.

Bagaimanapun kondisinya, setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Tak terkecuali bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Pendidikan bagi mereka telah diatur dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Khusus bagi Peserta Didik. 

Pasal 127 menyatakan, “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.

Keberadaan ABK saat ini masih sering dipandang sebelah mata. Walaupun pendidikan bagi ABK telah terjamin dalam Undang-undang, namun masih banyak sekolah-sekolah khusus ABK atau Sekolah Luar Biasa (SLB) yang belum menyediakan muatan materi sama dengan sekolah umum lainnya. 

Selain itu, sering dijumpai perlakuan tidak adil terhadap orang-orang berkebutuhan khusus. Salah satu bentuk ketidakadilan itu dapat dilihat dari banyaknya ABK yang tidak dibekali edukasi mengenai peduli lingkungan hidup dan kehutanan.

Berawal dari rasa peduli terhadap ABK yang seolah terpinggirkan, lima mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Aris Ahmad Wiratama, Anis Tri Rahayu, Mays Neneng Saputri, Dini Nur Aisah, dan Iqbal Fauzi berinisiatif memberikan pendidikan tentang lingkungan melalui program Edulurs. 

Edulurs merupakan singkatan dari Edukasi Peduli Lingkungan Hidup untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Keterbatasan yang dimiliki ABK bukan menjadi pembenaran bahwa mereka tidak layak memperoleh pendidikan tentang lingkungan. Justru hal ini sangat penting diajarkan agar dapat membentuk mental dan karakter yang baik. Ketika seseorang bisa berlaku baik pada lingkungan sekitarnya, maka ia akan jauh lebih bijak dalam bersikap terhadap sesama.

Kenyataannya, edukasi mengenai peduli lingkungan hidup dan kehutanan hanya sering diselenggarakan untuk orang-orang yang normal. Hal ini dapat disebabkan pada anggapan bahwa ABK hanya perlu mempelajari bagaimana agar hidup mandiri dan tidak berorientasi pada keluaran apa yang dapat diberikan ABK untuk masyarakat. 

Di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, sudah bukan rahasia umum bahwa kepedulian masyarakat, khususnya di Indonesia, memiliki kepedulian yang rendah terhadap lingkungan hidup dan kehutanan. Karena itu, melalui Edulurs ini ABK dapat dijadikan sosok contoh publik yang mempelopori aksi peduli pada lingkungan hidup.

Pola pendidikan ABK yang tidak bisa disamakan dengan orang-orang pada umumnya, menuntut pola pendidikan yang lebih kreatif. Menurut salah satu pengajar di SLB, sejauh ini pola yang dirasa paling efektif adalah melalui praktik dan langsung dikaitkan dengan lingkungan sekitar. Pola pengajaran ini pula yang diterapkan oleh Aris dan keempat rekannya dalam program Edulurs. 

Mereka mengajak langsung para ABK untuk mengamati lingkungan, pengenalan tentang pohon-pohon dan satwa, pemanfaatan lahan dengan cara bertanam, serta pengenalan sumberdaya alam lainnya. Harapannya, ketika mereka sudah mengenal lingkungan maka akan timbul rasa tanggungjawab untuk menjaganya.

Saat ini, program Edulurs diadakan di SLB ABCD Sejahtera di Kota Bogor. Program ini sudah berjalan tiga bulan, dengan peserta sebanyak 20 orang yang terdiri atas satu orang tuna netra, dua orang tuna grahita dan selebihnya merupakan tuna rungu. Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB ini bekerjasama dengan para pengajar yang ada di sekolah. 

Sebelum mereka mengedukasi murid ABK yang ada di sekolah, terlebih dahulu mereka mengedukasi para pengajarnya. Proses transfer ilmu juga dibantu oleh pihak guru yang terlibat aktif. Aris berharap program ini bisa berlanjut dan melahirkan duta-duta lingkungan hidup dari kalangan ABK yang bisa menjadi teladan untuk semua orang. Selain itu Aris juga berharap Edulurs bisa merambah ke SLB lain yang ada di Bogor khususnya dan Indonesia umumnya. (kho/nm/Adv)
 

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017