CNI resmikan CNI Store dengan mengubah konsep Sales Counter CNI yang mengadopsi sebagian sistem franchise.

“CNI Store dijalankan dengan sistem dan prosedur yang distandarisasi," kata , CEO CNI Indonesia Abrian Natan dalam keterangannya, Selasa.

Namun beberapa hal dirancang lebih sederhana dan fleksibel, seperti misalnya  jam operasional yang memungkinkan para mitra CNI dapat memperoleh margin keuntungan yang jauh lebih baik.

Dan yang paling signifikan adalah zero license fee, yaitu tidak ada biaya yang dikenakan ke mitra CNI untuk menggunakan brand CNI di media offline dan online.

Ini merupakan langkah strategis CNI yang mulai fokus pada pemasaran berbasis Mixed Marketing Concept (MMC) setelah meninggalkan skema Multi Level Marketing (MLM) sejak Oktober tahun lalu.

“Wajah baru” sales counter CNI ini dinamakan CNI Store. Peresmiannya digelar pada 2 Juli 2024 di Head Office CNI. CNI Store memiliki beberapa konsep baru yang sebelumnya tidak ada dalam skema MLM.

Konsep besarnya adalah untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk CNI sehingga diperlukan tempat  untuk melakukan kegiatan distribusi dan promosi produk CNI yang dijalankan dengan model Mixed Marketing Concept (MMC).

Hal ini sejalan dengan pemasaran berbasis MMC yang bukan saja memudahkan konsumen untuk membeli produk CNI secara online, tapi juga offline.

CNI Store mengadopsi sebagian sistem franchise yang sementara ini dibuka untuk mitra CNI yang terdiri dari para distributor dan sales operator. Namun, tetap memiliki perbedaan dengan model franchise tradisional.

Sistem pengelolaan tersebut juga merupakan strategi CNI dalam menjalankan komitmen bersama mitranya dengan sistem yang fleksibel dan tidak mengekang.

Namun, di sisi lain CNI tetap menjamin supply chain berjalan maksimal karena dikelola dan dikontrol langsung oleh CNI, dengan sistem transaksi tersentralisasi dan dijalankan menggunakan aplikasi dan teknologi.

Abrian juga menambahkan bahwa CNI Store merupakan perwujudan dari konsep MMC yang diterapkan CNI karena di dalamnya mengintegrasikan elemen terbaik dari model pemasaran yang ada untuk mengoptimalkan strategi promosi dan distribusi produk.

“Lokasi-lokasi CNI Store ditentukan oleh PT CNI sesuai kebutuhan pengembangan wilayah geografis dan wajib memenuhi standarisasi yang ditentukan. Ditargetkan 1000 CNI Store diseluruh Indonesia pada tahun 2025,” tutup Abrian.

Setelah CNI memutuskan untuk mengakhiri keanggotaannya di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan meninggalkan skema MLM dalam memasarkan produk-produknya, CNI kini fokus pada pemasaran berbasis Mixed Marketing Concept (MMC).

Tentunya upaya ini adalah untuk menjawab tantangan persaingan bisnis dan adanya pergeseran tren pasar yang semakin mengusung proses digitalisasi.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024