Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memuji keberanian Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu dalam menertibkan pedagang kaki lima atau PKL di Kawasan Wisata Puncak.

Bey saat melakukan kunjungan kerja ke komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bogor di Cibinong, Kamis, menyampaikan dukungannya atas upaya penertiban PKL Puncak yang dipimpin langsung oleh Asmawa Tosepu.

"Jangan ragu untuk menegakkan aturan, kami selalu mendukung tindakan Pak Bupati dalam menegakkan aturan," ujarnya.

Ia bahkan meminta Pemerintah Kabupaten Bogor tak ragu menindak objek wisata di Kawasan Puncak yang sedang dibangun oleh salah satu BUMD Provinsi Jawa Barat PT Jasa dan Kepariwisataan atau Jaswita, karena terindikasi melanggar aturan.

Baca juga: Anggota Satpol PP Bogor alami luka dipukul PKL Puncak

"Kemacetan di Puncak sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan keberanian Pj Bupati kini mulai terurai. Soal bantuan penerangan jalan umum akan saya koordinasikan jajaran dinas terkait untuk menindaklanjuti," ungkap Bey.

Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyatakan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tetap dilakukan meski ada penolakan.

"Yang namanya penolakan itu biasa, ini sebenarnya bukan penggusuran tetapi penertiban, penataan kawasan Puncak Bogor," ungkap Asmawa.

Baca juga: Ketua DPRD Bogor: Semua PKL kawasan Puncak yang ditertibkan harus dapat kios

Ia memastikan perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di Kawasan Wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyediakan berbagai fasilitas untuk para pedagang, termasuk menggratiskan biaya retribusi selama enam bulan ke depan.

Pengelola Rest Area Gunung Mas PT Sayaga Wisata bahkan sedang mengintegrasikan pintu keluar masuk Agro Wisata Gunung Mas dengan rest area, agar para pedagang ramai dikunjungi wisatawan.

Baca juga: Pemkab Bogor gratiskan retribusi enam bulan bagi pedagang tempati Rest Area Gunung Mas

"Harapan kita perekonomian menjadi lebih baik, karena alur keluar masuk Gunung Mas itu akan melintasi ke sini (Rest Area Gunung Mas)," kata Asmawa.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menggratiskan biaya parkir bagi kendaraan wisatawan yang keluar masuk Rest Area Gunung Mas.

Ia menilai sistem parkir berbayar yang diterapkan sejak Rest Area Gunung Mas beroperasi pada medio 2023 sebagai salah satu penyebab sepi pengunjung.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024