Bogor (Antara Megapolitan) - Kunjungan Raja Swedia, Carl XVI Gustaf menjadi momen penting bagi Indonesia, Swedia serta Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) untuk berbagi visi tentang masa depan dunia berkelanjutan, termasuk peran penting inovasi penelitian kehutanan.

"Belajar dengan berpijak pada ilmu pengetahuan merupakan landasan bagi masa depan berkelanjutan yang kami kehendaki," kata Direktur Jenderal CIFOR, Peter Holmgren, di Bogor, seperti dalam siaran pers CIFOR yang diterima Antara, Selasa.

Raja dan Ratu Swedia di sela-sela kunjungannya ke Indonesia, menyempatkan diri mendatangi kantor pusat CIFOR di Bogor, serta mengikuti seminar dihadiri oleh para peneliti CIFOR, pejabat pemerintahan serta pelaku bisnis, Senin (22/5) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut dipaparkan tentang peran hutan dalam pembangunan berkelanjutan.

"Penelitian CIFOR bertujuan memaparkan dan memastikan akan kontribusi kehutanan terhadap 17 Sasaran Pembangunan Berkelanjutan," kata Peter.

"Indonesia dan Swedia dapat saling belajar tentang kehutanan," kata Peter melanjutkan.

Kunjungan Raja dan Ratu Swedia ke CIFOR diawali dengan kegiatan menanam pohon kayu ulin yang secara simbolis menggambarkan praktik-praktik berkelanjutan yang dilakukan oleh Swedia serta perspektif jangka panjang CIFOR dalam bidang kehutanan, yaitu keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"Kedua negara ini mengambil tanggung jawab yang besar terkait masa depan aksi iklim, keragaman hayati dan manajemen sumber daya hutan berkelanjuta," kata Peter.

CIFOR juga mengklarifikasi terkait peluang kerja sama riset antara Indonesia dan Swedia yang disampaikan salah satu penelitinya yakni Herry Purnomo pada pemberitaan sebelumnya Senin (22/5), terkait kemungkinan kerja sama di bidang gambut, perhutanan sosial, dan teknologi informasi kehutanan.

CIFOR menyampaikan, saat ini tidak ada rencana investasi baru yang dibuat dari Swedia ke Indonesia untuk proyek penelitian, maupun kolaborasi baru atau yang direncanakan dalam penelitian mengenai masalah lingkungan.

Namun keduanya akan terus berbagi visi pengelolaan sumber daya hutan yang lestari.

Raja dalam percakapan publik atau pribadi tidak menyebutkan atau proyek semacam itu dan diskusi tidak mengusulan hal tersebut.

CIFOR dan Swedia memiliki sejarah hubungan bilateral yang kuat, dimulai sejak pendirian CIFOR pada tahun 1993 oleh Swedia, Switzerland, Australia dan Amerika dengan pemerintah Indonesia, dan Dr. Peter Holmgren yang kini menjabat sebagai Direktur Jendral CIFOR adalah berkebangsaan Swedia.

Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Kaisar Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia untuk mengunjungi kantor pusat global mereka di Bogor, Indonesia pada hari Senin, 22 Mei sebagai bagian dari Kunjungan Kerajaan ke Indonesia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017