Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Jawa Barat, memastikan pemakaman seorang haji asal kota tersebut bernama Adjum Djunaedi (74 tahun) yang meninggal di Tanah Suci Makkah berjalan dengan baik.
Kasie Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Bogor Fauzan di Kota Bogor, Minggu, mengapresiasi seluruh proses kerja sama yang dibina dengan baik dari seluruh perangkat kloter, ketua rombongan, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), untuk memakamkan Adjum di Pemakaman Syaraya, Makkah, Arab Saudi.
“Sudah berjalan dengan baik. Saya justru sangat berterima kasih kepada petugas kloter ini. Sampai kami dikirim video mereka mendampingi proses dari awal sampai akhir, sehingga kami dan keluarga tentunya, bisa seolah-olah mengurus langsung ke sana,” kata Fauzan.
Baca juga: Kemenag sebut seorang haji asal Kota Bogor meninggal di Tanah Suci
Ia menyampaikan saat Adjum dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/6), kepala rombongan sempat memohon panduan dari Kemenag terkait pengurusan pemakaman di Arab Saudi.
“Kami meminta mereka berhubungan dengan pihak maktab dan sektor, dan alhamdulillah kerja sama mereka kami pikir cukup baik meskipun mereka terbentur dengan adaptasi regulasi yang diterapkan Pemerintahan Arab Saudi,” ujarnya.
Namun, lanjut Fauzan, proses pengurusan jenazah hingga ke pemakaman akhirnya berjalan dengan baik. Mulai dari ketua kloter, pembimbing ibadah haji, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) mendampingi dengan sangat maksimal.
Baca juga: Pj Wali Kota: Masalah tenda haji asal Kota Bogor di Makkah sudah selesai
“Dari mulai mengkafani, sampai solat jenazah. Bahkan mereka sempat menjadi bagian dari yang menggotong jenazah menuju mobil yang mengantar mereka ke Masjidil Haram,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fauzan menyebut, jumlah haji yang meninggal dunia asal Kota Bogor di Tanah Suci hanya ada satu orang. Sedangkan kondisi jamaah haji lainnya saat ini dalam keadaan sehat.
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan sebelum jamaah haji berangkat telah meminimalisasi potensi jamaah sakit bahkan hingga meninggal dunia.
“Meskipun kita tahu bahwa ajal itu memang tentunya menjadi haknya Allah. Namun dengan ikhtiar dari pemerintah menetapkan istitoah di awal sebelum pelunasan, ini bisa berdampak positif,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024